REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sebagian pengunjung menganggap para pedagang kaki lima yang masih bertebaran di Monumen Nasional terkadang justru membantu mereka.
Para pedagang kaki lima yang biasa berjualan di Monumen Nasional nampaknya tidak begitu mempedulikan larangan berjualan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 Tentang Ketertiban Umum.
Menurut pantauan di lapangan, para pedagang kaki lima tersebut kebanyakan adalah para penjual pakaian, mainan, kaca mata, layang-layang dan mereka yang menyewakan kendaraan seperti sepeda dan motor kecil.
Seperti yang dikemukakan salah satu pengunjung Monas, Indra (50 tahun). Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan ini mengaku cukup risih karena terganggu hilir mudik PKL.
Pengunjung lainnya, Rani (20) merasa, PKL cukup mengganggu keindahan, tetapi mereka terkadang bisa membantu para pengunjung yang membutuhkan peralatan wisata seperti kaca mata dan karpet.
"Lumayan kan kalau tidak membawa peralatan dan penghalau panas bisa beli di sini," jelasnya.