REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenderal Badrodin Haiti akhirnya resmi dilantik menjadi Kapolri, Jumat (17/4) lalu. Komisi III DPR menilai pelantikan tersebut sudah tepat.
Komisi III DPR memiliki alasan khusus dengan pencalonan Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Anggota Komisi III DPR Masinton Pasaribu mengatakan kepemimpinan di tubuh Polri tidak boleh dibiarkan berlarut terlalu lama.
"Tiga bulanan kepolisian RI tanpa kepemimpinan yang definitif, sangat disayangkan bila terus berlarut-larut," ujar Masinton dalam diskusi perspektif Indonesia "Akhirnya Kita Punya Kapolri" di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (18/4).
Menurut Masinton, Polri butuh pemimpin agar sistem berjalan dengan baik. Selain itu, Indonesia kini akan melaksanakan kegiatan internasional, Konferensi Tinggi Tinggi (KTT) Asia-Afrika yang diselenggarakan di Jakarta dan Bandung.
"Setelah forum konsultasi antara presiden dan DPR kemarin, akhirnya kita menganggap ini harus dipercepat agar kerja kepolisian bisa segera dilaksanakan oleh kapolri definitif," kata Masinton. Namun, Masinton mengatakan hal itu tidak semata-mata diputuskan begitu saja. Menurut dia, semua dipertimbangkan secara matang.
"Jangan sampai pencalonan Badrodin Haiti malah memunculkan pro kontra di masyarakat," tegas Masinton.
Sebelumnya, Presiden resmi melantik Badrodin Haiti sebagai Kapolri. Pelantikan Badrodin tersebut secara otomatis membatalkan pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.