REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bahan bakar minyak varian terbaru yang akan diluncurkan bukan ditujukan sebagai pengganti Ron88 atau premium, kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro.
"Saya tegaskan, dalam tahap awal ini peluncuran varian baru ini tidak serta merta menghapuskan premium. Jadi itu masih ada, tinggal lihat konsumsinya terbanyak di mana," kata Wianda, Jumat (17/4).
Lebih lanjut dia menjelaskan, setelah peluncuran BBM baru tersebut Pertamina akan meninjau seberapa besar konsumsi terhadap bahan bakar premium, termasuk menentukan sektor pengguna terbesar.
Mengingat konsumen terbesar premium adalah dari angkutan umum dan transportasi masal, Pertamina akan melakukan review dan memasarkan BBM baru tersebut dalam jumlah yang meningkat dengan memperhitungkan 'supply and demand', tutur dia.
Saat ini BBM baru tersebut masih dalam proses pengurusan izin di Dirjen Migas agar mendapat persetujuan, di mana posisinya lebih tinggi dari Ron88 dan lebih rendah dari Ron92, ujarnya menambahkan.
"Ini adalah 'brand extension' dari Pertamina. Kita keluarkan produk baru ini untuk memberikan pilihan yang lebih beragam kepada masyarakat," katanya.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di Kantor Pusat Pertamina itu, ia menjelaskan produk baru tersebut akan memiliki tingkat yang lebih tinggi dari Ron88 namun di bawah Ron92 atau Pertamax.
Pertamina juga tengah melakukan persiapan peluncuran resmi dan memetakan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sebagai lokasi distribusi awal produk tersebut.
"Sebagai tahap awal, varian BBM baru ini akan tersedia di SPBU Pertamina di wilayah DKI Jakarta. Kami harap semoga bisa diterima oleh masyarakat," ujarnya.