Jumat 17 Apr 2015 15:05 WIB

Debit Bengawan Solo Naik, Bojonegoro Siaga I

Some residents cross bamboo bridge that connects two villages in Bojonegoro, East Java. Local government plans to build Bengawan Solo Bridge this year. (illustration)
Foto: Antara/Aguk Sudarmojo
Some residents cross bamboo bridge that connects two villages in Bojonegoro, East Java. Local government plans to build Bengawan Solo Bridge this year. (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga I menghadapi banjir Bengawan Solo karena ketinggian air mencapai 13,38 meter pada pukul 14.00 WIB.

"Bojonegoro masuk siaga I dengan ketinggian air 13,12 meter sejak pukul 09.00 WIB akibat memperoleh pasokan air dari Ngawi dan sekitarnya, termasuk dari hulu, Jawa Tengah," kata Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, di Bojonegoro, Jumat (17/4).

Namun, menurut dia, ketinggian air Bengawan Solo, di Ndungus, Ngawi, yang sempat mencapai 6,10 meter, pukul 09.00 WIB, saat ini sudah mulai turun menjadi 5,90 meter pukul 12.00 WIB.

"Yang jelas ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, Ngawi, menunjukkan kecenderungan turun," ujarnya.

Hanya saja, menurut dia, kewaspadaan tetap dilakukan dengan pertimbangan kalau hari ini terjadi hujan di Ngawi dan sekitarnya, juga hulu Jawa Tengah, dan lokal akan mengakibatkan Bengawan Solo banjir.

"Kalau tidak terjadi hujan kenaikan air Bengawan Solo tidak terlalu signifikan," ujarnya.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, curah hujan di Ngawi, juga Lereng Gunung Lawu, Magetan, masih cukup tinggi, selama April.

"Sesuai prakiraan BMKG curah hujan yang berpotensi menimbulkan banjir di Lereng Lawu berkisar 100-200 mm," kata Mucharom.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement