Jumat 17 Apr 2015 14:54 WIB

TNI Duga Kelompok Teroris Santoso Telah Keluar dari Hutan Poso

 Sebanyak520 prajurit divisi 2 Linud 502 Malang dengan persenjataan lengkap siap melakukan pertempuran usai terjun dari pesawat Hercules disekitar Desa Masani, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3).
Foto: Antara/Zainuddin MN
Sebanyak520 prajurit divisi 2 Linud 502 Malang dengan persenjataan lengkap siap melakukan pertempuran usai terjun dari pesawat Hercules disekitar Desa Masani, Poso Pesisir, Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (31/3).

REPUBLIKA.CO.ID, POSO -- Panglima Divisi II Kostrad, Mayjen TNI Bambang Haryanto menduga kelompok teroris pimpinan Santoso sudah tidak lagi berada di dalam hutan-hutan di daerah Poso, Sulawesi Tenggara, yang selama ini menjadi basis mereka.

"Kami menemukan semua tempat latihan dan persembunyian mereka selama kami melaksanakan latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di kawasan Poso pesisir selama tiga pekan terakhir ini," katanya, Jumat (17/4).

Bambang menjelaskan, ribuan personel TNI dari AD, Laut dan Udara telah melakukan pencarian hingga ke puncak-puncak pegunungan yang diyakini menjadi tempat persembunyian dan latihan teroris itu. Namun tidak menemukan orang-orangnya.

"Saya yakin, para perusuh itu sudah meninggalkan lokasi latihan mereka sebelum TNI memulai latihan tempur PPRC pada 31 Maret 2015," ujarnya.

Meski latihan tempur PPRC ini tidak bertujuan memburu teroris, namun Bambang mengaku telah menegaskan kepada seluruh anak buahnya untuk bertindak tegas bila menemukan para perusuh tersebut.

Dengan latihan ini, katanya, pihak TNI kini mengetahui secara detail seluruh tempat latihan dan persembunyian para teroris itu sehingga akan lebih mudah untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan bila kemudian hari, para perusuh itu kembali ke lokasi tersebut.

Ia berharap kepada masyarakat untuk tidak takut melaporkan keberadaan para teroris itu kepada TNI dan Polri bila mengetahui kehadiran mereka. Dan kepada masyarakat yang memberikan bantuan logistik kepada para teroris tersebut selama ini, diminta untuk menghentikannya.

"Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menumpas para teroris itu, kalau masyarakat mau dan berani melaporkan keberadaan mereka dan tidak memberikan dukungan apa-apa, seperti logistik," ujarnya.

Kepada oknum-oknum teroris tersebut, Mayjen Bambang mengajak mereka keluar dari tempat persembunyian dan menyerahkan dirilalu kembali ke kehidupan normal dan damai bersama masyarakat.

Sementara itu pihak kepolisian kini semakin gencar memburu para teroris yang diyakini telah keluar dari hutan-hutan Poso dan diperkirakan bersembunyi di hutan-hutan sekitar kabupaten Parigi Moutong.

Selama latihan tempur PPRC TNI berlangsung, kepolisian berhasil menembak mati salah seorang pemimpin teroris tersebut bernama Daengg Koro dan seorang anak buahnya saat mereka menyingkir dari hutan Poso dan bersembunyi di hutan Parigi Moutong.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement