Jumat 17 Apr 2015 14:28 WIB

Pesan Terpidana Mati Prancis pada Sang Istri

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Sabine Atlaoui istri warga Perancis terpidana mati kasus narkoba Serge Areski memberi keterangan terkait kasus yang menimpa suaminya di Kedubes Perancis, Jakarta, Kamis (26/2)
Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro
Sabine Atlaoui istri warga Perancis terpidana mati kasus narkoba Serge Areski memberi keterangan terkait kasus yang menimpa suaminya di Kedubes Perancis, Jakarta, Kamis (26/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istri terpidana mati asal Prancis Serge Atlaoui, Sabine Atlaoui mengatakan suaminya masih mengkhawatirkan ia dan anak-anaknya jika nanti eksekusi mati jadi dilaksanakan. Saat dikunjungi, Atlaoui selalu menegaskan dia hanya berharap bisa mendapat akhir yang berbeda dari apa yang selama ini diberitakan.

Atlaoui merupakan terpidana mati asal Prancis yang masuk dalam daftar eksekusi mati tahap II oleh Kejaksaan agung. Ia dinyatakan bersalah atas keterlibatannya dalam kasus pabrik ekstasi dan shabu di Cikande, Banten.

Sabine mengatakan suaminya kerap menyampaikan kekhawatirannya pada keluarganya termasuk anak-anaknya jika eksekusi jadi dilaksanakan. Menurut Sabine, suaminya tersebut hanya ingin melindungi keluarga terutama anak-anaknya.

Atlaoui juga tetap berharap pada upaya hukum yang sedang diajukan ke Mahkamah Agung. "Ia mengharapkan ending yang berbeda, ia hanya ingin melindungi keluarga dan anak-anaknya," kata Sabine saat bertemu wartawan di Kedutaan Prancis di Jakarta, Jumat (17/4).

Sabine menegaskan, suaminya bukanlah ahli kimia atau penyelundup narkoba seperti yang diberitakan selama ini. Menurut Sabine, suaminya tersebut hanya seorang ayah dari empat orang anak.

"Bertahun-tahun sudah saya berusaha supaya pernyataan ini didengar pihak berwenang," ujarnya.

Sabine juga menyuarakan kesulitannya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan suaminya, pada anak-anak dan keluarga besarnya. Terlebih menurutnya, pemberitaan media saat ini terlalu sering menyudutkan suaminya. Media menurutnya berulang kali menekankan eksekusi mati suaminya akan segera dilakukan dalam waktu dekat.

"Itu yang coba saya jelaskan pada anak-anak dan keluarga, sungguh tidak bisa dibayangkan suami saya sebentar lagi akan segera dieksekusi. Saya ketuk hati presiden Joko Widodo yang paling dalam agar suami saya tak dieksekusi," kata Sabine.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement