REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE -- Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) membutuhkan sedikitnya Rp 2,8 miliar untuk mengatasi kebutuhan air bersih bagi warga kota itu, terutama revitalisasi air Gaale di sekitar PDAM.
"Pemkot Ternate dan Pemerintah Pusat telah menyepakati untuk segera dilakukan penanganan menyangkut dengan kekeringan di air Gaale," kata Kepala Dinas PU Kota Ternate Isnainy Pansiradju di Ternate, Jumat (17/4).
Menurut dia, anggaran yang dibutuhkan Rp 2,8 miliar, untuk pembangunan sumur resapan, talud dan saluran yang menahan intrusi air air laut ke lokasi air Gaale," kata
Ia mengatakan, penanganan itu sudah disepakati bersama dalam rapat antara Balai Sungai Satker Sungai dan Air Baku Kementerian PU.
"Konsultan teknis sudah menganggarkan, dan dalam waktu dekat ini kami menunggu untuk survei lapangan," katanya.
Ia menambahkan, anggaran sebesar Rp 2,8 miliar akan ditangani melalui APBN dan APBD Kota Ternate. Dana APBN akan digunakan untuk menanangi situ resapan (danau) dan talud penahan intrusi air laut.
"APBN sudah ada anggaran, tinggal mereka merevisi melakukan CCO membagi ke daerah Ternate. Oleh karena itu dalam kontrak mereka merubah beberapa item kegiatan untuk membantu menangani masalah air Gaale," katanya.
Sementara untuk penanganan jangka panjang yang membutuhkan anggaran sebesar Rp 2,3 miliar, dan untuk penanganan jangka pendek membutuhkan anggaran sesuai dengan perhitungan tim teknis dan konsultan sebesar Rp 2,8 miliar.