REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menyampaikan perlunya tatanan baru keseimbangan global dan keadilan global dalam forum peringatan KAA ke-60.
"Harus betul-betul ada pesan yang kuat, terutama pesan mengenai tatanan baru keseimbangan global, keadilan global," kata Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas persiapan peringatan KAA di Kantor Presiden Jakarta, Jumat (17/4).
Hadir dalam rapat terbatas itu Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Presiden Luhut Panjaitan, Wamenlu AM Fachir, dan beberapa Deputi Kepala Staf Presiden.
Presiden Jokowi mengatakan dalam peringatan 60 tahun KAA, dirinya hanya titip agar yang disampaikan dalam pidato, sambutan nanti bukan sesuatu yang normatif atau yang biasa-biasa saja.
"Tetapi betul-betul ada pesan yang kuat, terutama pesan mengenai tatanan baru keseimbangan global dan keadilan global," katanya.
Presiden Jokowi menyebutkan yang terlihat sekarang ini United Nation atau PBB tidak memerankan itu.
"Saya berikan contoh misalnya Irak, siapa yang memberi mandat dulu ke sana terutama terkait ISIS," katanya.
Sebelumnya pada Kamis (16/4) Presiden Jokowi mengunjungi sejumlah lokasi untuk pelaksanaan peringatan KAA di Bandung dan menyatakan persiapan infrastruktur sudah mencapai sekitar 96 persen.
"Persiapan di Bandung sudah banyak kemajuan, sekitar 95-96 persen," kata Presiden Jokowi.