Jumat 17 Apr 2015 10:27 WIB

TNI dan Polri Amankan Batik Air Setelah Diancam Bom

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Erik Purnama Putra
Pesawat Batik Air.
Foto: Antara
Pesawat Batik Air.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Tim gabungan TNI dan Polri melakukan pemeriksaan sekitar TKP serta tim Gegana Sat Brimob Polda Sulawesi Selatan sementara melakukan pemeriksaan disekitar tempat kejadian peristiwa di bandara Sultan Hasanuddin yang lama. Meski ada kegiatan untuk memeriksan ancaman bom, aktivitas penerbangan di Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar tidak mengalami gangguan.

Humas Bandara Sultan Hasanuddin Rio Herdanto menuturkan, sejauh ini aktivitas penerbangan baik yang berangkat dan pergi dari Bandara Hasanuddin tidak mengalami dampak kejadian ini. "Sekarang aman. Jarak pesawat Batik Air di runway 03 bandara lama. Jauh dari aktivitas pesawat," ujar Rio ketika dihubungi, Jumat (17/4).

Pesawat Batik Air denga Nomor penerbangan 6171 type Air Bus 320 Route AMQ-CGK dengan pilot Luther Lumintain Tango melakukan pendaratan darurat di Bandara Hasanuddin sekitar pukul 07.20 Wita.

Adapun pesawat tersebut mendarat karena pihak Airnav Ambon menerima pesan singkat di dari orang tdk dikenal bahwa pesawat tersebut diduga terdapat bom di dalam bagasi. Hal ini membuat sehingga menghubungi Airnav Makasar untuk menghubungi kapten pesawat tersebut agar mendarat di Bandara Sultan Hasanuddin.

Adapun jumlah penumpang terdiri 122 orang yang semuanya dewasa beserta kru pesawat sebanyak lima orang telah dievakuasi ke terminal Bandara Sultan Hasanuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement