REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh mengatakan, dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) perguruan tinggi (PT) harus meningkatkan kompetensinya merujuk pada standar yang ditetapkan dalam MEA.
"Kualifikasi standar perguruan tinggi yang disusun agar sesuai dengan standar MEA sudah dilakukan melalui penetapan ASEAN Qualification Frame Work Reference (AQFWR). Pada era saya sudah dibuat kerangkanya maka perguruan tinggi sekarang tinggal merujuk AQFWR," kata Nuh dalam acara wisuda sarjana dan pascasarjana Universitas Prof DR Moestopo, di Jakarta, Kamis, (16/4).
Nuh mengaku bersyukur bisa selesai membuat kerangka AQFWR pada pertemuan antara menteri pendidikan di ASEAN di Laos. "Jadi perguruan tinggi tinggal mengikuti standar tersebut," katanya.
Di dalam negeri, terang dia, Indonesia sudah memiliki Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Perguruan tinggi harus memenuhi standar yang diberlakukan KKNI agar mampu bersaing menghadapi MEA.
Hal yang tak kalah penting, lanjut Nuh, perguruan tinggi harus memastikan kerjasama dengan perguruan tinggi lain di luar negeri di mana ada komitmen saling mengakui kualitasnya masing-masing. "Misalnya ijazah komunikasi S1 perguruan tinggi di Indonesia diakui oleh perguruan tinggi di Filipina, juga sebaliknya," katanya.
Kalau tidak ada saling pengakuan kualitas, ujar dia, maka percuma diadakan kerjasama antara perguruan tinggi di Indonesia dan luar negeri.
Di tempat yang sama, Rektor Universitas Prof DR Moestopo, Prof DR Sunarto mengatakan, untuk menghadapi MEA universitasnya melakukan penguatan baik lewat kurikulum, tata kelola manajemen, maupun peningkatan profesionalisme dosen.
Selain itu pihaknya juga membangun sarana dan prasarana agar dapat diterima tidak hanya di pasar domestik namun juga pasar internasional.
"Mahasiswa dan dosen juga sudah menjajaki kerjasama akademik dengan universitas di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, Korsel. Selain itu juga akan bekerjasama dengan universitas di Hongaria," katanya menjelaskan.