Kamis 16 Apr 2015 16:49 WIB

Komisi I Dukung Penuh Pengadaan Alutsista Baru

Sejumlah prajurit TNI AU melakukan proses evakuasi badan pesawat tempur F16 yang terbakar di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Sejumlah prajurit TNI AU melakukan proses evakuasi badan pesawat tempur F16 yang terbakar di ujung landasan pacu Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4). (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menyatakan prihatin atas musibah kecelakaan pesawat tempur F-16. Pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada TNI dalam pengadaan alutsista baru.

Mahfudz kepada pers di Jakarta, Kamis, meminta pola hibah alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas pakai dihentikan.

"Kita merasa prihatin atas musibah itu dan kita meminta agar pemerintah tidak lagi menggunakan pola hibah alutsista bekas," ujar Mahfudz.

Peristiwa ini, menurut politisi PKS ini, harus jadi momentum bagi pemerintah dan DPR untuk lebih menunjukkan kebijakan anggaran yang mendukung modernisasi alutsista TNI dengan pengadaan persenjataan baru.

"Faktor risiko termasuk kehilangan sumber daya prajurit harus jadi pertimbangan utama selain efek gentar alutsistanya," katanya.

Senada dengan Mahfudz, Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan TNI harus memeriksa apakah kecelakaan tersebut disebabkan oleh manusia atau kesalahan teknis. Jika memang masalahnya karena faktor teknis, dia pun mengharapkan agar ke depan TNI mendapatkan alokasi dana untuk membeli alutsista yang memadai.

Fadli juga menegaskan saat ini tidak boleh lagi ada alasan bahwa jatuhnya pesawat karena kurangnya anggaran untuk TNI.

"Kalau anggaran kurang, bisa diajukan, selama dana ada, maka pengadaan alutsista harus diprioritaskan karena bagaimanapun masalah pertahanan dan keamanan menjadi prioritas," kata politisi Partai Gerindra itu.

Pesawat tempur F-16 milik TNI AU terbakar di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis pukul 08.20 WIB.

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Agus Supriatna menjelaskan pesawat F-16 Fighting Falcon Block 52ID dengan nomor registrasi TT-1643 itu kebakaran mesin. Penerbangnya, Letkol (Pnb) Firman Dwi Cahyono berhasil menyelamatkan diri, meski cedera di tangan dan pundak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement