Rabu 15 Apr 2015 20:50 WIB

Laju Kepunahan Keanekaragaman Hayati Indonesia Tinggi

Kerusakan hutan (ilustrasi)
Foto: Antara
Kerusakan hutan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Botani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Tukirin Partomihardjo mengatakan kepunahan keanekaragaman hayati di Indonesia tinggi karena laju kerusakan lingkungan tinggi dan terdapat penurunan areal hutan.

"Indonesia itu negara dengan laju kepunahan keragaman hayati cukup tinggi. Tingkat kepunahan tinggi karena laju kerusakan lingkungan dan penurunan areal tutupan hutan tinggi," kata Tukirin dalam diskusi bertajuk 'Keanekaragaman Hayati untuk Kesehatan Manusia' di Jakarta, Rabu (15/4).

Penurunan keanekaragaman hayati bumi, ujar dia, kini memang sudah pada tingkat yang mengkhawatirkan, bahkan ilmuwan memperkirakan sebanyak tiga jenis biota punah setiap jam dan 20 ribu jenis punah per tahunnya.

Tukirin menuturkan kepunahan itu mencapai 100 hingga 1000 kali lebih cepat dibandingkan tingkat kepunahan normal, padahal sekali satu jenis tumbuhan atau binatang punah akan mempengaruhi jenis lain.

"Kehidupan liar merupakan laboratorium alam yang menyimpan berbagai keunikan dan potensi untuk mempelajari serta melakukan aneka percobaan penyakit manusia, jika jenis itu punah, maka keunikan dan rahasia potensinya akan hilang," kata dia.

Sementara pada 2050, perubahan iklim diduga akan mengancam 25 persen semua jenis biota darat menuju kepunahan sehingga ia mengimbau masyarakat, pemerintah dan sektor swasta bergerak membantu mengurangi laju kepunahan keanekaragaman hayati.

Cara pertama, ujar dia, adalah melindungi habitat alami termasuk hutan, lahan basah, padang rumput, sungai dan danau dengan pengelolaan yang baik dan berkelanjutan.

Kedua, menghindari framentasi dan alih fungsi habibat alami serta segera merehabilitasi areal bekas tambang dan lahan terdegradasi lainnya.

Selanjutnya, menjaga jenis tumbuhan atau binatang yang berada di luar habitat asli lokal agar tetap hidup.

Terakhir, menjaga udara, air dan tanah dari kontaminasi meski pada praktiknya sulit, tindakan yang dapat dilakukan setidaknya adalah menekan kontaminasi pada alam.

Tindakan itu, ujar dia, penting untuk menjaga keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi kehidupan manusia di beberapa bidang. "Keanekaragaman hayati melindungi tanaman dari ancaman hama dan penyakit serta perubahan iklim," tutur dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement