Rabu 15 Apr 2015 17:11 WIB

Wapres Desak Gelar Dialog Selesaikan Gejolak Timur Tengah

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4). Krisis Palestina menjadi topik utama Pembahasan di KAA. Hal ini dikarenakan, para anggota KAA khususnya Indonesia adalah pendukung utama agar terciptanya kemer
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Bendera peserta Konferensi Asia Afrika (KAA) terpasang dijalan MH Thamrin, Jakarta, Rabu (15/4). Krisis Palestina menjadi topik utama Pembahasan di KAA. Hal ini dikarenakan, para anggota KAA khususnya Indonesia adalah pendukung utama agar terciptanya kemer

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla pagi ini bertemu dengan sejumlah duta besar negara yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI). JK yang mewakili Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut mendorong dilakukannya dialog untuk menyelesaikan permasalahan di kawasan Timur Tengah.

"Indonesia posisinya meminta dan mengharapkan masalah di Yaman itu harus diselesaikan dengan dialog, dengan suatu peacefull solution yang baik, tidak dengan seperti ini," jelas Kalla di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (15/4).

Lanjut Kalla, Indonesia pun mendesak negara-negara Islam di dunia agar lebih peduli terhadap krisis dan gejolak di Timur Tengah. Bahkan, demi terciptanya kedamaian, Kalla juga menyarankan untuk membentukan pasukan khusus antarnegara OKI. "Kalau perlu kita bentuk task force antara negara OKI untuk fasilitasi bagaimana peacefull solution," tambah dia.

Menurut dia, saran-saran tersebut pun disambut baik oleh sejumlah negara Islam lainnya. Kalla juga mengatakan Presiden Jokowi telah berbicara dengan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan terkait hal ini.

"Itu semua setuju dengan cara begitu. Karena itulah kita ingin dalam peringatan KAA, kepala-kepala negara yang dari OKI kita harapkan akan dapat lakukan pertemuan," ucap Wapres.

Dalam pertemuan tersebut, sekitar 30 duta besar dari negara OKI turut mendukung diselenggarakannya sesi khusus dalam Konferensi Asia Afrika (KAA). Sesi khusus ini digelar untuk membahas situasi terkini terkait gejolak yang dihadapi oleh dunia Islam.

"Para Duta Besar juga mendukung usulan Menlu RI untuk mengadakan suatu sesi khusus dalam rangka pelaksanaan KAA 2015 minggu depan bagi para Kepala Negara/Pemerintahan untuk membahas tentang situasi terkini dunia Islam serta tentang upaya menuju tercapainya solusi damai," kata Juru Bicara Wapres Hussain Abdullah.

Sebelumnya, Wapres mengundang sejumlah menteri dan tokoh organisasi Islam guna membahas terkait situasi terkini yang dihadapi oleh umat Islam di dunia dan di tanah air. Oleh karena itu, pemerintah pun memprakarsai pertemuan tersebut untuk mendamaikan gejolak di negara Timur Tengah.

 

"Wakil Presiden kembali menekankan bahwa Indonesia mendorong semua pihak yang bertikai menahan diri serta berupaya menyelesaikan masalah secara damai dengan mengedepankan diplomasi dan dialog," kata Hussain.

Pemerintah Indonesia menyampaikan perlunya negara anggota OKI untuk mengambil inisiatif mencari solusi damai tanpa kekerasan atas berbagai konflik yang saat ini dialami oleh berbagai negara Islam di dunia. Kontribusi pemerintah Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia ini dinilai sangat penting bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Seperti diketahui, gejolak di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara selama ini semakin mengkhawatirkan. Konflik dan krisis yang menyebabkan jatuhnya korban sipil ini hingga kini masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement