REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Partai Solidaritas Indonesia (PSI) masih membenahi syarat administrasi untuk ikut dalam pemilu 2019 nanti. Meskipun sudah memiliki struktur organisasi, PSI masih belum dideklarasikan. Namun, Ketua Umum PSI, Grace Natalie menargetkan tahun depan PSI akan dideklarasikan.
"Deklarasi 2016, belum tahu tepatnya, mungkin pertengahan," kata dia di Jakarta, Selasa (14/4) malam.
Grace menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi jumlah kepengurusan di tingkat 2. Untuk di tingkat 1 atau provinsi, hampir seluruh provinsi sudah membentuk kepengurusan. Namun, di tingkat 2, jumlah struktur kepengurusan yang terbentuk masih terus berubah.
"Tingkat 2 masih terus didata, terakhir sudah ada 300 struktur kepengurusan," imbuh dia.
Menurut mantan presenter televisi ini, PSI belum dapat mengungkap nama-nama yang masuk dalam kepengurusan. Sebab, PSI belum secara resmi dideklarasikan. Selain itu, sebagian kader juga masih bekerja dan beraktifitas di profesinya masing-masing.
Dalam menjalankan organisasi PSI, Grace tidak akan menjamin tokoh dari partai lain dapat masuk kepengurusan. Pasalnya, imbuh dia, PSI harus menghilangkan kultur lama dalam kepartaian yang akan mencemari kultut baru yang dibuat PSI. Yaitu, kultur politik mahal, ada barier atau hitung-hitungan finansial, serta kultur figur sentral.
"PSI tidak mau menjadi partai yang mengidolakan tokoh tertentu," tegas Grace.