REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI tak hanya mengerahkan puluhan ribu personelnya, namun juga mengerahkan sejumlah alat utama sistem senjata seperti pesawat tempur dan kapal perang untuk pengamanan Konferensi Asia Afrika, ke 60 di Jakarta dan Bandung, 15-24 April 2015.
Usai memimpin apel gelar pasukan pengamanan KTT Konferensi Asia Afrika (KAA) di silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan pihaknya menurunkan sejumlah kapal perang Republik Indonesia dan pesawat tempur dalam pengamanan event internasional itu.
"TNI telah menyiapkan sejumlah kekuatan sesuai kebutuhan di Jakarta dan Bandung. Semuanya telah terorganisasi dengan baik. Prajurit dilatih sebelumnya dengan detail. Semua perlengkapan dipenuhi," katanya.
Moeldoko melanjutkan, untuk pengamanan presiden dan kepala negara, TNI mengerahkan sejumlah pesawat tempur dan kapal perang Indonesia. "Nanti ada manuver pesawat tempur saya berpesan agar masyarakat bisa memahami," katanya.
Panglima TNI menjelaskan, dari total kekuatan personel TNI pada pelaksanaan pengamanan VVIP KAA ke-60 tahun 2015 terdiri dari 300 orang dari Komando Gabungan Pengamanan (Kogabpam). Kemudian sebanyak 500 orang dari Kosatgapam TNI, 4.256 orang dari Satgaspam VVIP, 3.550 orang dari Satgas Pamwil-1, sebanyak 3.150 orang dari Satgas Pamwil-2.
Tidak ketinggalan sebanyak 5.416 orang dari Satgaspam VIP-1, sebanyak 3.136 orang dari Satgaspam VIP, dan sebanyak 2.750 orang dari Satgas Passus. Dari total pasukan pengamanan, juga didukung sebanyak 1.000 orang Satgas Laut, sebanyak 600 orang dari Satgas Hanud, sebanyak 1.300 orang dari Satgas Udara (Koopsau-I), sebanyak 762 orang dari Satgas Intel, 150 orang Satgas Kodam II/Sriwijaya, 150 orang Satgas Kodam IV/Diponegoro dan 750 orang dari Pasukan Standby Force.