REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Partai Demokrat sesungguhnya mampu memunculkan calon ketua umum alternatif selain Susilo Bambang Yudhoyono melalui faksi-faksi yang dimiliki partai itu, kata pengamat politik Universitas Gadjah Mada, Mada Sukmajati.
"Partai Demokrat bukan partai lama. Seharusnya lebih mampu mencoba melakukan regenerasi serta menempuh lompatan baru," kata Mada di Yogyakarta, Selasa (14/4). Menurut dia faksi-faksi atau kelompok yang ada dalam partai berlambang bintang mercy itu masih memiliki kemampuan dan waktu yang panjang untuk memunculkan kandidat potensial yang selevel dengan SBY.
"Tapi itu tentunya tergantung pada kemauan pengurus teras termasuk SBY untuk memberi ruang demi regenerasi partainya," kata dia. Partai Demokrat, menurut dia, memiliki kondisi yang berbeda dengan model kepengurusan partai-partai lama seperti Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). PDIP memilih Megawati kembali sebagai ketum secara aklamasi, karena lebih dipengaruhi faktor ideologi partai itu.
Sementara, Partai Demokrat sejak awal kemunculannya merupakan partai pengusung calon presiden. Sehingga, kata dia, kelahiran dan perkembangannya dapat dikatakan telanjur bergantung kepada SBY. "Demokrat basisnya murni personal, sementara kelahiran partainya adalah untuk mencalonkan presiden," kata dia.
Dengan kondisi itu, menurut Mada, Partai Demokrat seharusnya lebih mampu berkembang dengan langgam serta pola pengorganisasian yang berbeda dengan partai-partai pendahulunya. "Dulu mereka (Partai Demokrat) sebagai partai penguasa, sementara sekarang kan mereka tidak lagi sebagai partai penguasa. Sehingga kebutuhannya sebetulnya berbeda," kata dia.