REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPRD Nusa Tenggara Barat, Nurdin Ranggabarani mengatakan, salah satu penyebab indeks pembangunan manusia (IPM) rendah dikarenakan minimnya guru besar. Total hanya 30 guru besar yang ada se-NTB.
"Hanya terdapat guru besar mencapai 30 orang di NTB," ujarnya di komplek DPRD NTB, Mataram, kepada Republika, Selasa (14/4).
Ia menuturkan minimnya guru besar di NTB bisa diperkirakan karena kondisi dosen yang kurang aktif mengumpulkan poin untuk menjadi guru besar. Serta, kendala lain seperti dosen yang banyak 'nyambi' di profesi lainnya.
Sehingga, menurutnya, profesi utama mengajar menjadi tidak fokus. Oleh karena itu, harus terdapat upaya dari berbagai pihak untuk meningkatkan jumlah guru besar di NTB.
"NTB jauh berbeda dengan Bali yang memiliki 350 lebih guru besar. Hanya 10 persennya saja," ungkapnya.
Nurdin mengatakan dengan jumlah guru besar yang semakin banyak. Maka, keberadaannya bisa mendorong IPM NTB. "Saat ini guru besar NTB hanya terkonsentrasi di satu universitas Mataram," ungkapnya. Selain itu, ia mengatakan jumlah perguruan tinggi di NTB pun masih sedikit dibandingkan dengan Bali.