REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Otoritas pengamanan Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung melarang penggunaan drone atau helicam dalam peliputan ceremoni KAA di kawasan ring satu Gedung Merdeka Kota Bandung, 24 April 2015.
"Peliputan di ring satu dalam acara ceremoni napak tilas jalan kaki dari Hotel Homan ke Gedung Merdeka tidak boleh menggunakan 'droone'," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochammad Iriawan pada Apel Siaga Pengamanan Peringatan Ke-60 KAA di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Selasa (14/4).
Menurut dia, penggunaan perangkat itu tidak diperbolehkan pada peliputan peringatan KAA itu karena berbagai pertimbangan baik keamanan, ketertiban maupun dalam menjaga suasana ceremoni yang akan diikuti delegasi dari 109 negara Asia Afrika itu.
Lebih lanjut Kapolda, peliputan disiapkan di sudut-sudut yang sudah ditetapkan dan sudah dikoordinasikan dengan Paspampres dan dilakukan oleh pewarta dan reporter yang memiliki pass khusus untuk peliputan KAA itu.
"Pengamanan KAA di ring satu akan ditangani Paspampres, namun demikian ring dua dan tiga tetap siaga dan melakukan pengamanan secara intensif. Biar acaranya satu hari tapi pengamanan kita lakukan intensif sejak jauh hari dan melibatkan semua satuan kewilayahan," kata Kapolda.
Pada kesempatan itu, ia juga menyebutkan Polda Jabar akan mendirikan posko Media Center khusus yang disiapkan untuk memberikan informasi bagi awak media maupun masyarakat dalam mendukung prosesi ceremoni peringatan KAA tersebut.
"Selain media center dari panitia KAA, Polda Jabar juga akan mendirikannya di posisi strategis," katanya.
Sementara itu Kabag Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono menyatakan pihaknya siap mendirikan media center untuk kegiatan peringatan ke-60 KAA tersebut dengan lokasi di dekat ring satu.
"Ya kita tempatkan Media Center tidak jauh dari ring satu, fasilitas itu diharapkan bisa membantu memberikan informasi dan keterangan terkait kegiatan itu," kata Kabid Humas Polda Jabar itu menambahkan.