REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Aksyena Ahad Dori (20 tahun) mahasiswa Universitas Indonesia ditemukan tewas mengapung di danau kenanga UI. Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Metro Jaya Kombes Pol Musyafak mengatakan terdapat pukulan benda tumpul di tubuh Aksyena.
"Dari hasil otopsi memang ada luka memar di beberapa bagian tubuhnya," ujar Musyafak di Jakarta, Selasa (14/4).
Musyafak mengatakan luka memar itu disebabkan pukulan atau benturan benda tumpul. Menurut Musyafak pukulan tersebut bisa akibat pukulan tongkat atau tangan. "Tapi tak menutup kemungkinan pukulan itu disebabkan karena benturan lain," kata Musyafak.
Namun, Musyafak belum mau memberikan kesimpulan terkait kematian Aksyena. Musyafak juga menilai Aksyena masih bernyawa saat tenggelam. Pasalnya, berdasarkan hasil otopsi ditemukan pasir dan air di dalam paru-paru korban.
"Itu artinya dia masih bernafas saat masuk ke dalam air," imbuh Musyafak.
Musyafak menjelaskan apabila sudah meninggal saat ditenggelamkan, maka paru-parunya tak akan ada air apalagi pasir. Tetapi, hasil forensik tidak dapat mengetahui apakah Aksyena masuk ke air dalam kondisi pingsan atau sadar. Sebab orang pingsan dan sadar sama-sama bernafas.
Sebelumnya, Aksyena ditemukan tewas mengapung di danau kenanga UI. Ia ditemukan dengan memakai jaket berwarna hitam serta tas ransel berisikan batu. Kematian Aksyena kini juga masih menjadi teka-teki antara dugaan bunuh diri ataupun dibunuh.