REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Otoritas pengamanan Peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung melarang penggunaan drone atau "helicam" dalam peliputan ceremoni KAA di kawasan ring satu Gedung Merdeka Kota Bandung, 24 April 2015.
"Peliputan di ring satu dalam acara ceremoni napak tilas jalan kaki dari Hotel Homan ke Gedung Merdeka tidak boleh menggunakan drone," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Mochammad Iriawan pada Apel Siaga Pengamanan Peringatan Ke-60 KAA di Lapangan Gasibu Kota Bandung, Selasa.
Menurut dia, penggunaan wahana itu tidak diperbolehkan karena berbagai pertimbangan baik keamanan, ketertiban maupun dalam menjaga suasana ceremoni yang akan diikuti delegasi dari 109 negara Asia Afrika itu.
Dia mengatakan, peliputan disiapkan di sudut-sudut yang sudah ditetapkan dan sudah dikoordinasikan dengan Paspampres dan dilakukan pewarta yang memiliki pass khusus peliput KAA.
"Pengamanan KAA di ring satu akan ditangani Paspampres, namun demikian ring dua dan tiga tetap siaga dan melakukan pengamanan secara intensif. Biar acaranya satu hari tapi pengamanan kita lakukan intensif sejak jauh hari dan melibatkan semua satuan kewilayahan," kata Mochammad Iriawan.
Dia menyebutkan Polda Jabar akan mendirikan posko Media Center khusus untuk memberikan informasi bagi awak media maupun masyarakat dalam mendukung seremoni tersebut.