REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebanyak 115 pengurus Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Bogor Raya periode 2015-2018 dikukuhkan oleh Ketua ISEI Pusat Dr. Darmin Nasoetion, di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Taman Kencana Bogor.
Ketua ISEI Bogor Raya periode ini adalah Dr Yusman Syaukat, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Dr. Yusman menyebut pengukuhan ini merupakan momentum dan menjadi tonggak awal bagi pengurus untuk bisa memberikan manfaat kepada masyarakat luas dengan ilmu dan amal melalui ISEI Bogor Raya.
“Tujuan didirikannya ISEI diantaranya adalah untuk menggali, mengembangkan dan mengamalkan ilmu ekonomi untuk dapat dimanfaatkan sebagai pembangunan serta meningkatkan kemampuan sarjana ekonomi Indonesia,” jelasnya.
Pengurus dan anggota ISEI Bogor Raya berasal dari berbagai instansi yang berada di Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Cianjur serta Kabupaten dan Kota Sukabumi. Sebagai Dewan Penasehat ISEI Bogor Raya yaitu Rektor IPB, Bupati Bogor, Bupati Sukabumi, Bupati Cianjur, Walikota Bogor serta Walikota Sukabumi.
Menurut Dr. Yusman, saat ini masih terjadi krisis ekonomi, untuk itu perlu kolaborasi antara pemerintah, pelaku ekonomi dan pengamat untuk menentukan policy respond yang tepat baik untuk nasional ataupun daerah.
“Oleh karena itu, seyogyanya sebagai pengurus dan anggota ISEI Bogor Raya bersatu dalam mengembangkan kebijakan dan strategi yang sesuai untuk pembangunan daerah ataupun nasional,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini juga dilakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Swasembada Pangan: at All Cost?”. Hadir sebagai pemateri FGD yaitu Ketua Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) yang juga dosen di FEM IPB Dr. Bayu Krisnamurthi; alumni IPB yang kini menjabat sebagai Anggota Badan Supervisi Bank Indonesia, Fadhil Hasan, Ph.D; serta Dr. Yusman Syaukat.