REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diaz Hendropriyono, putra ketiga dari AM Hendropriyono yang pernah aktif sebagai relawan Jokowi, buka suara seputar perannya sebagai komisaris utama di Telkomsel. Ia menyebut tugas yang diberikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menjaga kepentingan negara.
''Ini untuk menjaga kepentingan negara. Meski perusahaan sudah sehat, jangan sampai kita nyaman atau tenang di comfort zone saja. Tentunya kita harus tahu bahwa kompetitor bisa bergerak ke mana saja dan bisa melakukan apa saja,'' kata Diaz saat berbincang kepada wartawan yang menemuinya di Jakarta, Senin (13/4).
Diaz menjadi salah satu dari sejumlah relawan Jokowi yang kini diberikan bangku di jejeran komisaris BUMN. Pemegang gelar PhD Public Administration dari Virginia Tech University ini mengaku tidak mengetahui alasan mengapa dirinya ditempatkan di Telkomsel.
''Waktu dipanggil Bu Rini (menteri BUMN) untuk ngobrol-ngobrol saja mengenai BUMN secara umum. Ketika itu Bu Rini menyebut Telkomsel, ya langsung menawarkan di situ,'' ujarnya.
Saat melihat performa Telkomsel, Diaz menilai, perusahaan ini sudah sangat baik. Ia sempat terheran karena perusahaan ini sangat sehat. ''Telkomsel itu revenue-nya tahun yang lalu sampai Rp 66 triliun. Nett income saja 19 koma sekian. Itu sangat sehat,'' kata dia. ''Jadi saya mikir, apa lagi yg perlu diawasi? Mungkin menurut saya yang harus diawasi adalah bagaimana Telkomsel ini tidak selalu merasa aman atau berada di comfort zone tadi.''