Kamis 16 Apr 2015 07:11 WIB

Demam Pasca Diimunisasi, Perlukah Khawatir?

Rep: c73/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemberian imunisasi kepada anak
Foto: USBT
Pemberian imunisasi kepada anak

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Subdit Imunisasi pada Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dr. Yuliandi, M.Kes, mengatakan cakupan imunisasi dasar lengkap secara nasional pada 2014 yaitu 86,8 persen. Sementara sisanya, merupakan anak yang tidak memiliki status imunisasi lengkap atau tidak pernah diimunisasi sama sekali. Selanjutnya berdasarkan Riskesdas Kemenkes 2013, anak yang tidak diimunisasi sama sekali ialah sekitar 8,7 persen. Setelah diteliti, orang tua umumnya berasalasan takut anak mengalami demam akibat imunisasi.

Oleh karena itu, promosi kesehatan Kemenkes berupaya mengedukasi masyarakat agar tidak perlu khawatir akan demam yang dialami anak setelah diimunisasi. "Demam adalah hal wajar bagi suatu reaksi setelah imunisasi. Demam akan hilang dengan sendirinya pada keesokan harinya," kata Yuliandi.

Di samping itu, anak yang demam tersebut tidak perlu diberi obat pereda demam. Adapun jika demam anak tinggi mencapai lebih dari 39 derajat, menurutnya kemungkinan terdapat penyakit lain yang menyertai kondisi tubuh anak atau disebut co-insiden. Ketika dilakukan imunisasi pada anak, anak sudah mengalami sakit.

Dibandingkan keluhan akan demam tersebut ujar dia, manfaat yang diperoleh dari vaksin dalam jangka panjang lebih besar. Misalnya pada kasus imunisasi DPT, biasanya sekitar 20-30 persen anak mengalami demam setelah diimunisasi. Karena itu menurutnya, tidak semua anak mengalami demam pasca diimunisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement