REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kasus penyergapan mantan pesepak bola Johan Ibo masih hangat menjadi buah bibir di kalangan pencinta sepak bola di Tanah Air. Banyak pihak menyatakan ketidakuasaan dan protes atas kasus yang berakhir tanpa adanya tersangka tersebut.
Mengorek cerita dari saksi mata, kejadian penjebakan Johan Ibo oleh tim manajemen Pusamanian Borneo FC (PBFC) berlangsung singkat. Riko, penjaga parkir di restoan cepat saji tempat kejadian perkara mengisahkan, ribut-ribut antara Johan Ibo dan manajemen PBC terjadi sekitar puluk 20.00, Selasa (7/4).
“Saya waktu itu di sini (tempat parkir), tiba-tiba ada rebut-ribut. Saya lihat Johan Ibo dipukul, temannya satu lagi, orang kuit hitam (Sila Bamba) lari. Kejadiannya mungkin lima menit,” ujar Riko kepada Republika, Ahad (12/4).
Sebagaimana diceritakan Riko, penyergapan Johan Ibo berlangsung di bangku halaman restoran cepat saji yang berada di Jalan Basuki Rachmat tersebut. Riko menggambarkan, saat itu, jarak antara dirinya dan kerumunan yang ribut sekitar 10 meter. Menurut Riko, jumlah orang dari pihak manajemen PBFC sendiri sekitar lima atau enam orang.
Seperti dituturkan Manajer PBFC Dandri Dauri, Selasa (7/4) siang hari, Johan Ibo mengirim pesan singkat berisi tawaran “membelot” kepada tiga pemain PBFC. Ibo bermaksud untuk menyuap agar ketiga pemain tersebut membuat tim mereka kalah ketika melawan Persebaya Surabaya dalam lanjutan QNB League di Stadion Gelora Bung Tomo, Rabu (8/4). Dua pemain yang coba disuap Ibo, kemudian diketahui adalah Okto Maniani dan Erick Weeks.
Pada Seasa sore, Dandri mengisahkan, Ibo bahkan sempat datang ke hotel tempat skuat PBC menginap di Jalan Gubernur Suryo. Menurut Dandri, tidak ada yang mengaku heran atas ke datangan Ibo ke hotel, karena notabene dia sebagai mantan pemain di sejumlah klub di liga Indonesia.
April, salah seorang resepsionis hotel tempat squat PBFC menginap menginformasikan, ketika itu, tim PBFC menyewa 18 kamar di hotel tersebut. Menurut April, ia secara pribadi tidak mengenali nama-nama pemain PBFC, termasuk Johan Ibo yang konon datang ke hotel tersebut.“Tapi Okto (Maniani) sama Erick (Weeks) saya lihat, saya tahu nama mereka dari tivi,” kata April dijumpai Ahad (12/4).
Manajer PBFC Dandri dauri megisahkan para pemain yang berusaha disua kemudian melapor kepada pihak manajemen. Dari sana, kata Dandri, manajemen menyusun skema penjebakan. Meski berhasil membekuk Johan Ibo dan menyerahkannya ke kantor polisi, namun akhirnya Ibo dibebaskan dengan alasan lemahnya alat bukti.