Ahad 12 Apr 2015 22:44 WIB

Indonesia Pemimpin Produsen Vaksin Negara-Negara Islam

Rep: Maspriel Aries/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Proses pembuatan vaksin di PT Biofarma.  (dok. Bio Farma)
Proses pembuatan vaksin di PT Biofarma. (dok. Bio Farma)

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG --- Indonesia melalui BUMN Biofarma menjadi salah satu negara produsen vaksin terbesar di dunia. Di lingkungan negara anggota konferensi negara-negara Islam se-dunia atau OKI, Indonesia adalah leader produksi vaksin.

“Di organisasi konferensi negara-negara Islam se-dunia, Indonesia ditetapkan sebagai leader dalam inovasi vaksin. Inovasi vaksin tersebut dilakukan Biofarma,” kata Erwin Setiawan dokter perusahaan dari PT Biofarma, Ahad (12/4) saat berbicara pada seminar “Mengungkap Kontroversi Imunisasi untuk Generasi Lebih Sehat”.

Erwin Setiawan menjelaskan, Biofarma sebagai produsen vaksin merupakan BUMN yang sahamnya 100 persen milik Pemerintah Indonesia. Sebagai produsen vaksin, menurut Erwin Setiawan, produksi vaksin Biofarma sebanyak 40 persen untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan 60 persen untuk memenuhi kebutuhan luar negeri atau ekspor.

Atas prestasi tersebut Biofarma sebagai badan usaha memperoleh ganjaran penghargaan Primaniyarta dari pemerintah sebagai eksportir yang paling berprestasi sejak 2010 sampai 2014. “Pada 2014 ekspor vaksin produksi Biofarma sudah mencakup 131 negara di dunia,” ujar Erwin Setiawan.

Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Biofarma tersebar di benua Amerika 16 negara, benua Eropa delapan negara, benua Asia 37 negara, benua Afrika 49 negara dan benua Australia serta Oseania sebanyak tujuh negara. Bahkan untuk vaksin polio, vaksin produksi Biofarma mensuplai 2/3 kebutuhun vaksin polio dunia khususnya untuk negara-negara muslim.

“Biofarma memiliki kontribusi besar dalam menurunkan kasus penyakit polio di dunia,” kata Erwin Setiawan.Selain sebagai eksportir vaksin, menurut Erwin Setiawan, “Ke depan Biofarma akan lebih meningkatkan jaringan kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan, dunia usaha, pemerintah dantermasuk MUI, Muhammaddiyah, NU dan Aisiyah.

”“Biofarma juga selalu berkomitmen untuk berupaya mengembangkan vaksin halal dalam memenuhi kebutuhan vaksin nasional dan internasional, baik dari bahan yang digunakan maupun proses pengolahannya,” katanya pada seminar yang juga menghadirkan pembicara Piprim B Yanuarso (Sekjen IDAI Pusat), Icon Harizon (dari Dinas Kesehatan Sumsel), dan KH Imam Mansyur (dari IKADI Sumsel).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement