REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya serius menggarap konsep wisata kesehatan. Ke depan, metropolitan berjuluk Kota Pahlawan itu ingin menjadi destinasi wisata kesehatan yang bisa bersaing dengan Singapura atau Malaysia.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpendapat, Kota Surabaya tidak memiliki sumber daya alam atau keindahan alam untuk menarik wisatawan. Menurut Risma, dengan keterbatasan tersebut, Surabaya harus bisa memanfaatkan potensi-potensi lain sebagai daya tarik wisata, salah satunya adalah layanan kesehatan.
“Industri Kesehatan merupakan salah satu potensi yang harus dikembangkan menjadi wisata kesehatan. Jasa penawaran pelayanan kesehatan dalam bentuk paket memang harus dimulai sekarang dilakukan,” ujar Risma, dijumpai dalam acara Surabaya Health Season di Balai Kota, Ahad (12/4).
Menurut Risma, konsep Surabaya sebagai destinasi wisata kesehatan sejatinya sudah menjadi angan-angan sejak empat tahun lalu.
Pada perjalanannya, gagasan tersebut menghadapi tantangan karena belum adanya titik temu antarapara pengelola rumah sakit. Sekarang, menurut Risma, para pengelola rumah sakit di Surabaya sudah sepakat untuk bersinergi.
Menurut Risma, selama ini, warga kelas atas di Surbaya lebih memilih berobat ke luar negeri dibandingkan di kota sendiri.
Risma menilai, kualitas rumah sakit dan dokter di Indonesia, khususnya Surabaya, berani diadu dengan rumah sakit di negeri-negeri tetangga. Lemahnya promosi menjadikan warga Indonesia banyak memilih rumah sakit di luar negeri.
“Mari kita bekerjasama memasarkan jasa pelayanan kesehatan kita ke luar negeri. Supaya perekonomian Surabaya lebih hidup. Paling tidak kita bisa mengambil kembali warga Surabaya yang memilih berobat ke Penang, Malaysia atau Singapura, itu sudah bagus,” kata Risma.
Ketua Asosiasi RS Swasta Surabaya Widorini berharap, kekompakan antarpengelola rumah sakit beserta Pemerintah Kota Surabaya dapat terus dipertahankan.
Dengan sinergi dan potensi yang dimiliki, menurut Widorini, tidak menutup kemungkinan Surabaya menjadi pusat rujukan kesehatan dunia menjelang MEA 2015 diberlakukan.
Selain dengan pelaku industri kesehatan, Pemerintah Kota Surabaya juga berkoordinasi dengan pihak biro perjalanan untuk mendukung gagasan Surabaya sebagai destinasi wisata kesehatan.
Ketua Himpunan Pelaku Pariwisata Surabaya Sutrisno menyampaikan, pihaknya telah melakukan penelitian atas kecenderungan masyarakat kelas atas di Surabaya berobat ke luar negeri.
“Sebenarnya untuk peralatan yang canggih hampir semua RS di Surabaya punya. Tinggal bagaimana meningkatkan pelayanan medis cepat,” ujar dia.