REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR -- Dampak pengurangan minuman keras harus berorientasi jangka panjang, yakni masa depan generasi muda.
"Saya mendukung tidak menjual ritel minuman berakohol secara bebas," ujar pengamat ekonomi dari Core Indonesia Mohammad Faisal, kepada Republika, Ahad (12/4).
Dampak ekonomi, ujarnya, memang akan dirasakan di sejumlah mini market karena pemberlakuan Peraturan Mendagri Nomor 6 Tahun 2015 per 16 April 2015 mendatang. Namun, Faisal melihat bahwa yang lebih penting adalah mengejar ketertinggalan dengan mempersiapkan generasi muda unggulan.
“Ini adalah suatu upaya mengubah ekonomi bangsa secara tidak langsung,” ujar Faisal.
Advertisement