REPUBLIKA.CO.ID, BREBES -- Badan jalan di Dusun Ciregol Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong Kabupaten Brebes, ambles lagi, Sabtu (11/4) petang. Lebarnya badan jalan yang ambles menyebabkan kendaraan besar lebih dari dua sumbu roda, dialihkan ke jalur selatan. Sedangkan kendaraan roda empat kecil, dialihkan melalui jalan desa antara Tonjong-Karangsalam-Kutamendala.
"Badan jalan mencapai lebih dari separuh jalan, dengan panjang lebih dari 15 meter. Hal ini menyebabkan jalur tersebut sudah tidak bisa lagi dilalui kendaraan roda empat. Hanya sepeda motor yang masih bisa melintas,'' kata Kabag Humas Setda Brebes, Atmo Tan Sidik, Sabtu (11/4).
Dia menyebutkan, kejadian amblesnya ruas jalan tersebut terjadi sekitar pukul 17.00, saat di lokasi sedang berlangsung hujan. Awalnya, badan jalan yang ambles tidak terlalu dalam. Namun hanya dalam hitungan menit, badan jalan yang ambles mencapai kedalaman 1 meter. "Karena amblesnya sangat dalam, maka sudah tidak mungkin lagi dilalui kendaraan,'' jelasnya.
Untuk itu, kata Atmo, Pemkab sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk pengalihan lalu lintas. Terutama untuk kendaraan-kendaraan besar bersumbu roda yang hendak melakukan perjalanan dari arah Tegal menuju Purwokerto, atau sebaliknya. ''Kendaraan besar dari Jakarta yang hendak menuju kota-kota di Jateng selatan, sebaiknya langsung jalur selatan,'' jelasnya.
Sementara untuk kendaraan kecil, masih bisa melalui jalan alternatif yang merupakan jalan desa dari Desa Kutamendala-Desa Karangsalam-Tonjong. Atmo menyebutkan, jalan desa ini kondisinya cukup baik dan bisa dilalui kendaraan roda empat dari dua arah. ''Hanya jaraknya, menjadi lebih jauh sekitar 2 km dibanding bisa melalui jalan Ciregol,'' jelasnya.
Awal tahun 2013, ruas jalan tengah yang menghubungkan jalur pantura dan jalur selatan Jawa Tengah ini, pernah mengalami ambles. Melalui proses perbaikan yang cukup lama. Menjelang lebaran, ruas jalan ini baru selesai diperbaiki sehingga arus mudik dan balik sudah bisa melalui jalur tersebut.
Namun pada Februari 2015, ruas jalan di desa tersebut kembali melalui retak-retak, sehingga kendaraan besar bersumbu roda lebih dari dua, dilarang melalui jalur tersebut. Setelah dilakukan perbaikan, kendaraan besar kembali bisa melintas. Namun kondisi ini hanya bertahan sebentar, karena pada Sabtu (11/4), badan jalan kembali ambles sehingga ditutup total bagi kendaraan roda empat.