REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bongkahan batu akik jenis Pancawarna seberat 60 Kg, mulai diproses untuk dijadikan seratusan liontin sebagai suvenir pada Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-60 di Kota Bandung, Jawa Barat.
"Batu akik Pancawarna ini sudah siap dibentuk untuk dijadikan suvenir bagi para kepala negara di KAA nanti," kata pengrajin batu akik, Rachmat Abdul di tempat pemotongan batu Koperasi Lasminingrat, Garut, Sabtu (11/4).
Ia menuturkan, bongkahan batu akik tersebut akan menjadi suvenir yang cantik dan menarik perhatian bagi para kepala negara yang hadir dalam KAA.
Pihaknya menyiapkan seratusan liontin yang akan dibagikan secara gratis untuk dibawa oleh orang nomor satu di negaranya masing-masing.
"Kita sekarang sudah menyelesaikan beberapa buah liontin yang cantik, sisanya lima hari sebelum acara KAA sudah selesai," ujarnya
Rachmat mengungkapkan, batu akik Pancawarna dari Kecamatan Bungbulang, Garut, merupakan jenis batu nomor satu dengan kisaran harga Rp4 sampai Rp50 juta per buah. Ia berharap, suvenir batu akik khas Garut umumnya Indonesia itu dapat semakin terkenal ke seluruh belahan dunia.
"Batu akik ini kreatifitas warga Garut yang ingin mengenalkan hasil bumi tanah Pasundan dan Indonesia kepada para kepala negara," jelasnya.