REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito menilai seharusnya Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri tidak perlu 'menyindir' Presiden Joko Widodo dalam kongres partai itu di Bali.
Sebab menurutnya hal itu bisa berimbas pada kelanggengan dan kebesaran PDIP sendiri.
"Menurut saya, suara dukungan untuk Jokowi itu lebih besar dibanding Mega. Jadi kalau dia (Jokowi) terus disindir atau dipojokkan, PDIP akan rugi sendiri," ujar Sujito pada Republika, Sabtu (11/4).
Sujito melanjutkan karena dengan sikap Mega yang seperti itu, simpati dan dukungan publik pada Jokowi akan semakin besar. Ia juga menambahkan, dalam posisi itu, Jokowi harus berani ke luar dari kungkungan partai.
"Karena selama kebijakan dia (Jokowi) berpihak pada rakyat, dukungan rakyat juga semakin besar," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Jokowi untuk tetap berpijak pada konstitusi. Ia berharap Jokowi bisa memenuhi janji kampanye semasa pemilihan umum (pemilu) presiden tahun lalu.
"Untuk Presiden, berpegang teguhlah pada konstitusi, sebab itu adalah jalan lurus kenegaraan. Penuhi lah janji kampanye, sebab itulah ikatan suci dengan rakyat," katanya.