Jumat 10 Apr 2015 16:35 WIB

Proyek Tol Trans Jawa Diambil Alih BUMN

Rep: sonia fitri / Red: Esthi Maharani
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono (tengah).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek pembangunan Tol Trans Jawa diambil alih BUMN. Hal tersebut dilakukan karena pihak swasta gagal memenuhi target pengerjaan.

"Trans Jawa untuk yang Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, sudah resmi diambil Jasa Marga dan Waskita Karya," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono pada Jumat (10/4).

Basuki berharap, dengan bergantinya pengelola ruas tol, penyelesaiannya dapat diakselerasi untuk kemudian dioperasikan. Terlebih sebentar lagi musim mudik tiba. Ia menginginkan agar perjalanan para pemudik lancar jaya dengan fasilitas jalan yang memadai.

Seperti diketahui, ruas jalan tol Solo-Ngawi sebelumnya dimiliki oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya. Sementara ruas jalan tol Ngawo Kertosono oleh BUJT PT Ngawi Kertosono Jaya. Dua BUJT tersebut semula dimiliki seratus persen oleh PT Thiess Contractors Indonesia (TCI).

Namun, dengan pengambil alihan, maka kepemilikan saham beralih kepada PT Jasa Marga Tbk sebanyak 60 persen dan PT Waskita Karya 40 persen.

Saat ini, pembebasan lahan ruas tol Ngawi-Kertosono sepanjang 90,1 km telah mencapai 91 persen dengan pembangunan fisik konstruksi 15 persen. Sementara untuk ruas Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km pembebasan lahannya sudah 60 persen dengan progres pembangunan fisik masih nol persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement