REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Liontin batu akik pancawarna dari Garut akan menjadi salah satu suvenir untuk kepala negara dan ibu negara dalam acara peringatan Konferensi Asia Afrika.
"Selaku sahabat masyarakat Garut, insya Allah, kita Koperasi Laksminigrat memberikan sumbangan batu akik 60 kilogram pancawarna Garut," ungkap tokoh masyarakat Garut Diky Candra saat ditemui di Balai Kota, Kamis (9/4).
Diky menyatakan, batu pancawarna tersebut akan segera diproses oleh para perajin di Garut. Diky juga berharap cinderamata pancawarna Garut ini dapat menjadi kenang-kenangan yang berkesan bagi para ibu negara Asia Afrika.
"Ini bagian dari kepedulian kita terhadap Indonesia," lanjut Diky.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sangat mengapresiasi sumbangandari warga Garut ini. Pasalnya, nilai dari batu pancawarna itu mencapai Rp 300 juta.
Adanya sumbangan batu pancawarna ini juga memberi ide baru bagi Ridwan. Sebelumnya, ibu negara juga akan dihadiahi cincin dari batu akik batu raja. Akan tetapi, Ridwan kemudian memutuskan untuk memberi cinderamata berupa liontin yang terbuat dari batu akik pancawarna.
Dengan ukuran liontin yang cukup besar, Ridwan berharap kelima warna dalam batu tersebut dapat tertangkap dengan baik.
"Yang mendesain liontin tim dari Bandung, ada ahli perhiasan," ungkap Ridwan.
Sebagai bentuk apresiasi, Rdwan juga berjanji akan turut mempromosikan pancawarna Garut kepada dunia. "Disitulah nanti terjadi dampak ekonomi," terang Ridwan.
Ridwan menyatakan tidak hanya perhiasan cincin dan liontin batu akik yang menjadi cinderamata. Tiap kepala negara yang hadir dalam peringatan KAA di Bandung akan dihadiahi kotak kayu berisi selendang, keramik, kujang sumbangan Bupati Kabupaten Bandung Dadang Nasher, hingga perhiasan cincin dan liontin batu akik serta sebuah buku investasi.