REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Yuddy Chrisnandi, meminta TNI AL membuka blokade atas jalur kargo di Bandara Juanda Surabaya. Yuddy menyampaikan, pemerintah ingin sengketa antara TNI AL dan PT Angkasa Pura I tidak merugikan kepentingan publik.
Selain dihadiri kedua instansi yang bersengketa, pertemuan mediasi yang dipimpin Yuddy dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Pertemuan dilakukan di Gedung VIP Bandara Juanda Kamis (9/4).
Dalam kesempatan tersebut, Yuddy meminta TNI AL membuka akses terminal kargo bandara Juanda mulai Kamis (9/4) sebelum pukul 24.00. Menurut dia, permintaan tersebut sesuai dengan hasil rapat koordinasi pihaknya bersama Wakil Presiden. Renegosiasi antardua belah pihak, menurut dia, selanjutnya akan dimediasi Gubernur Jawa Timur.
Yuddy menyampaikan, penutupan jalur kargo Bandara Juanda telah menyebabkan kerugian besar, khususnya untuk kegiatan ekspor impor-barang. Ia menggambarkan, karena blokade yang dilakukan, pengiriman barang tertunda dan berakibat pada menurunnya kualitas barang.
“Persoalan ini telah menimbulkan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah karena banyak kargo yang tidak terangkut. Oleh karenanya surat dari bapak Gubernur (Jawa Timur) kepada presiden dua hari lalu langsung direspons dengan memerintahkan pembukaan akses jalan tersebut,” ujar Yuddy.