Rabu 08 Apr 2015 19:58 WIB

Kemenhub: Aksi Mario Terencana Sejak Setahun Lalu

Roda pesawat
Roda pesawat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan memastikan aksi penyusupan Mario Stevan Ambarita dalam roda di pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-800 penerbangan Pekanbaru-Jakarta, Selasa (7/4), terencana, terbukti dari pengakuannya yang mempelajari bandara selama setahun.

"Yang bersangkutan setelah diinterogasi mengaku bahwa memang punya keinginan untuk menyusup ke dalam pesawat udara, sudah mempelajari lebih dari satu tahun," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Suprasetyo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/4).

Suprasetyo menjelaskan Mario yang baru berusia 22 tahun itu mengaku sudah mempelajari hal-hal yang berkaitan bandara, bahkan pada 19 Maret 2015 pernah mencoba masuk Bandara Kualanamu, Medan.

Namun, lanjut dia, Mario gagal masuk ke sisi udara Bandara Kualanamu karena keamanannya dan pengawasan yang ketat.

Tak Jera, ia pun mengulik Bandara Sultan Syarif Kasim II selama tujuh hari untuk mencari celah memasuki sisi udaranya.

"Jadi, dia sudah mempelajari penerbangan tujuan Jakarta itu dengan cara apa saja, targetnya pesawat Garuda, Batik Air atau Citilink, tapi yang bersangkutan mengutamakan Garuda karena yang terbaik," katanya.

Sampai pada hari pengeksekusian, Mario menuju Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru dan berhasil masuk ke sisi udara pada pukul 10.30.

Kemudian, Suprasetyo menambahkan, sang penyusup pun sudah mendeteksi nomor penerbangan dan waktu pesawat menuju Jakarta tersebut.

"Kemudian dia sudah menemukan, targetnya adalah Garuda dan dia masuk ke sisi udara dengan melompat pagar dari atau dekat kargo kira-kira 300 meter, di ujung runway (landasan ancang) melihat pesawat Garuda yang akan lepas landas," katanya.

Suprasetyo menuturkan pada saat pesawat memasuki landasan ancang dan berbelok 17 derajat, Mario mencoba mendekati, namun terhantam "jet blast" dan terpental.

"Dia bangun lagi dan menunggu pesawat sejajar dengan 'runway', lari lagi, masuk belakang dan naik roda pesawat utama (main gear), dan di dalam ada ruang kira-kira selebar kursi dan dia berhasil duduk dan terbang hingga Cengkareng," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement