Rabu 08 Apr 2015 19:02 WIB

Jalan Tembus Cinere-Pondok Cabe Timbulkan Kemacetan Baru

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indira Rezkisari
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail (kanan) berbincang bersama Ketua DPRD Tangerang Selatan Moch. Ramlie (tengah) dan CEO Wiraland Property Group Michael Wirawan (kiri) saat peresmian Jalan Penghubung Cinere-Pondok Cabe di Depok, Jawa Barat, Rabu (25/3).
Foto: Antara
Walikota Depok Nur Mahmudi Ismail (kanan) berbincang bersama Ketua DPRD Tangerang Selatan Moch. Ramlie (tengah) dan CEO Wiraland Property Group Michael Wirawan (kiri) saat peresmian Jalan Penghubung Cinere-Pondok Cabe di Depok, Jawa Barat, Rabu (25/3).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Warga Cinere menganggap pembangunan jalan tembus Cinere Depok-Pondok Cabe Tangerang Selatan (Tangsel), bukan solusi yang baik mengatasi kesemerawutan dan kemacetan lalulintas. Walaupun diharapkan akses jalan penghubung Kota Depok dengan Kota Tangsel kemungkinan bisa ditembus lebih cepat.

''Sepertinya akan ada titik kemacetan baru karena adanya persimpangan jalan. Sebaiknya pemerintah dan pengembang mencari solusi terbaiknya seperti apa sehingga tidak menimbulkan titik kemacetan baru, mengingat Jalan Raya Cinere cukup padat terutama di pagi dan sore hari,'' ujar Rojali, Ketua Lembaga Pemberdanya Masyarakat (LPM) Cinere Depok, Rabu (8/4).

Kasat Lantas Polresta Depok Sri Suhartatik menyayangkan keberadaan jalan tembus tersebut. Ternyata tidak memiliki izin Analisis Dampak Lingkungan (Amdal). ''Amdal merupakan syarat utama pembangunan kawasan bisnis hunian,'' kata Sri.

Jalan tembus Cinere Depok-Pondok Cabe Tangsel berikut jembatan penghubungnya baru saja diresmikan oleh Wiraland Property Group bersama Pemkot Depok dan Tangsel yang diresmikan Wali Kota Depok, Nur Mahmudi Ismail, Rabu (25/3) lalu. Sekitar jalan penghubung dengan jembatan yang dibangun itu, nantinya akan dijadikan pusat bisnis sekaligus hunian baik landed maupun vertikal atau apartemen, dengan luas lahan sekitar 60 hektare.

''Selama ini tidak ada koordinasi apapun dari pihak pengembang atas pembangunan jalan penghubung ini ke pihaknya. Padahal, dengan adanya jalan penghubung ini dipastikan akan menambah beban kendaraan di ruas Jalan Cinere yang berpotensi membuat Jalan Cinere stagnan,'' jelas Sri. Ia menambahkan,  diperlukan Amdal untuk mengantisipasi kemungkinan dampak kemacetan yang terjadi.

Menurut Sri, lebar Jalan Cinere Raya saat ini adalah enam meter dengan dua lajur, sudah tidak memadai dan membuat kemacetan panjang terjadi di jam sibuk terutama pagi dan sore hari. Dengan adanya jalan penghubung ini dipastikan warga dari Tangsel menuju ke Jakarta yang biasa melalui sepanjang Jalan Pondok Cabe Tangsel akan beralih melintasi jalan penghubung ke Jalan Cinere Depok.

''Sehingga pagi hari beban Jalan Cinere akan semakin padat untuk arah ke Jakarta, karena sebagian kendaraan dari Jalan Pondok Cabe Tangsel akan beralih ke Jalan Cinere Depok melalui akses jalan penghubung. Namun berapa kira-kira penambahan bebannya belum kami hitung,'' paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement