Rabu 08 Apr 2015 14:50 WIB

Ratusan Mata Air di Sleman Belum Terkelola

Rep: C97/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mata air
Mata air

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN - Ratusan mata air di Kabupaten Sleman belum terkelola secara struktural. Bahkan 40 di antaranya terancam hilang, karena bisa tertimbun reruntuhan material tebing dan sampah.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Penyediaan dan Pembinaan Sumber Daya Air, Warsono, Rabu (7/4). Saat ini, menurutnya,  ada sekitar 800-an titik mata air yang sudah teridentifikasi. Yang sudah terkelola hanya 182 titik.

"Karena itu kami terus berupaya untuk memelihara mata air yang ada dengan membangun penurapan di lokasiata air," tutur Warsono di kantor kerjanya.

Konservasi air sendiro dilakukan dari dua sisi, yaitu fisik dan sosial. Konservasi fisik dilakukan dengan membangun penurapan, embung, dan talut.

Sedangkan di sisi sosial, Pemkab membentuk Organisasi Petani Pemelihara Mata Air. Keberadaan mata air sendiri cukup menyebar rata.

Bahkan semua kecamatan di Sleman memiliki mata air. Tapi ada dua kecamatan yang memiliki mata air yang lebih sedikit yaitu Prambanan dan Gamping.

Menurut Warsono, tidak terkelolanya mata air disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya adalah masalah kelembagaan. Badan yang dipimpinnya saja relatif baru, didirikan tahun 2010. Tentunya akan perlu banyak waktu untuk mengidentifikasi keberadaan mata air.

Ia menilai, perhatian terhadap mata air dari semua pihak masih kurang. Padahal mata air adalah sumber daya yang harus diberdayakan dengan baik. Saat ini pelestarian mata air biasanya dilakukan oleh juru kunci. Dengan usia yang relatif sepuh mereka terus melayani masyarakat.  Warsono menyampaikan bahwa pengabdian para juru kunci harus diapresiasi oleh masyarakat.

Kepala Dinas ESDM Sleman, Sapto Winarno mengatakan, sumber mata air di Sleman cukup banyak. Namun yang teridentifikasi debit airnya dan sudah dimanfaatkan baru 182 buah, dengan debit air dari dua sampai 850 liter per detik. Tahun 2014, sumber mata air yang telah dibangun kontruksinya sebanyak 37 buah, dan dikelola 6 titik dikelola oleh OPPMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement