REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Andrinof A Chaniago dianggap berhasil mengamankan agenda nawacita Presiden Jokowi dalam rencana kerja pemerintah. Langkah pejabat negara tersebut tergolong ‘berani’ dalam evaluasi proyek MP3I.

Pusat Kajian Trisakti Fahmi Habsyi mengatakan, saat ini memang banyak pihak yang berupaya mempertahankan RPJMN pemerintah sebelumnya. Padahal proyek infrastruktur dengan nilai ratusan triliun rupiah itu, tak sejalan dengan program Jokowi-JK.

“Bappenas mengevaluasi kelanjutan MP3I seperti Jembatan Selatan Sunda, Pembangunan Rel Kereta Batubara Kalimantan Tengah dan lain-lain tentu ini menjadi tantangan tersendiri,” kata Fahmi, Rabu (8/4).

Menurut dia, manfaat anggaran tersebut bisa dialihkan untuk memperkuat infrastruktur seluruh Pulau Sumatera ataupun peningkatan ketersediaan energi listrik bagi Pulau Kalimantan. Peryantaan kalau Bappenas hanya mampu mengamankan 10 persen agenda Nawacita dinilai subyektif.

“Memang ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk mendekonstruksi kerja Bappenas melalui jaringan intelektual dan saluran terselubung,” ujar dia.

Apalagi, orang-orang yang berkomentar itu, kata dia, ketinggalan data terbaru. Setiap perubahan rezim pasti muncul juga penyesuaian dengan visi misi pemerintah yang baru. Mereka bisa saja belum membaca rencana kerja pemerintah sekarang ini.

“Tantangan Bappenas kedepan berat dan membutuhkan dukungan civil society karena banyak pihak yang terganggu agenda ekonominya,” ungkap dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika