Selasa 07 Apr 2015 18:31 WIB

Tim Evakuasi Kemenlu Masih Kesulitan Capai Aden

Rep: Halimatus Sadiyah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Asap tampak dari terbakarnya situs militer melalui serangan udara di Sanaa, Yaman.
Foto: Reuters
Asap tampak dari terbakarnya situs militer melalui serangan udara di Sanaa, Yaman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan WNI hingga kini masih terjebak di Aden, Yaman, Selasa (7/4). Menteri Luar Negeri Retno Marsoedi mengatakan, tim evakuasi yang diterjunkan Kementeriannya masih kesulitan mencapai lokasi akibat situasi keamanan yang tidak kondusif.

"Sampai saat ini belum terjadi perkembangan yang kondusif, sehingga 89 warga negara kita masih berada di Aden dan belum dapat kita evakuasi," ucap Retno di kantor presiden Selasa (7/4).

Menurut Retno, tak hanya Indonesia yang kesulitan mengevakuasi warga negaranya. Kondisi serupa juga dialami negara lain yang kesulitan mengeluarkan warga negara mereka dari Aden.

Meski belum dapat melakukan evakuasi di Aden, Retno menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan komunikasi dengan WNI di sana guna memastikan mereka dalam keadaan yang aman.

Retno melanjutkan, pihaknya juga sudah menyusun opsi evakuasi WNI di Aden lewat jalur laut. Rencananya, Kemenlu akan mengirimkan kapal dari Djibouti, sebuah negara di Afrika Timur yang berseberangan dengan Aden, Yaman. Namun, kapal baru bisa merapat ke Aden apabila situasi keamanan sudah kondusif.

Sementara, mengenai kondisi WNI di Tarim, Retno mengatakan bahwa sudah ada 42 mahasiswa yang dievakuasi dari Tarim untuk menuju Salalah, Oman. Selanjutnya, dari Salalah mereka akan diterbangkan pulang ke Indonesia. "Sudah ada perkembangan maju, ada 300 mahasiswa di Tarim mendaftar untuk dievakuasi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement