Selasa 07 Apr 2015 17:18 WIB

Grace Natalie: PSI Dorong Risma ke Tingkat Nasional

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Acara The New Wealth Of Nation Data and Information, Secutiy and Freedom yang dilaksanakan Center for Strategic and International Studies (CSIS) menjadi ajang pertemuan dua tokoh perempuan, yakni Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Grace Natalie, yang baru-baru ini mengejutkan publik dengan kemunculannya sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Saya surprise banget melihat keberhasilan Risma dalam memimpin Surabaya. Bayangkan bila keberhasilan tersebut bisa diterapkan di tingkat nasional," kata Grace Natalie di sela-sela acara tersebut di kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta seperti dalam keterangan persnya, Selasa (7/4).

Risma, kata Grace, tidak cukup hanya memimpin Surabaya. Seharusnya, bisa diterapkan di tingkat nasional. "Tapi syaratnya harus terus berprestasi dalam menjalankan amanahnya sebagai wali kota Surabaya dengan baik dan tanpa cacat," kata dia.

Dia mengatakan, calon pemimpin nasional banyak tumbuh di daerah-daerah. "Jadi pemimpin-pemimpin ini harus kita dorong untuk memimpin di tingkat nasional," kata dia.

Bekas presenter TV One ini mengungkapkan PSI dengan partai yang sudah lama muncul berbeda. Sebab, lanjut dia, di partai ini diisi orang muda dan idealis. Sehingga mempunyai semangat beda dengan partai-partai lama. "Tinggal bagaimana nih semangat anak-anak muda ini bisa terus membara sehingga partai ini bisa terus membesar hingga Pemilu 2019," kata dia.

Menanggapi hal tersebut, Risma merendah. "Di lihat saja ya (besok). Tidak mudah menjabat itu. Warga Surabaya juga bingung. Saya juga sudah bingung dengan mengatasi segala persoalan di Surabaya," kata Risma.

Walaupun demikian, dia mengapresiasi banyaknya anak muda yang mulai bergabung dengan partai politik. "Saya dengan anak muda perhatian. Tapi kita harus mempunyai jiwa membantu terutama para pemimpin," imbuhnya.

Sebab bila anak-anak muda tidak dibantu oleh pemimpinnya maka mereka akan sulit berkembang dengan baik. "Di tangan para pemuda lah calon para pemimpin bangsa," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement