Selasa 07 Apr 2015 14:17 WIB
Konferensi Asia Afrika 2015

Aher Siap jadi Khatib KAA dalam Tiga Bahasa, ini Temanya

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Dwi Murdaningsih
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang dua pekan peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA), belum ada kepastian secara tertulis siapa yang akan menjadi khatib saat shalat Jumat semua tamu yang akan hadir. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher, saat rapat tentang KAA, Presiden RI Joko Widodo hanya menyetujui secara lisan penunjukkan dirinya. Namun, hingga saat ini belum ada surat secara tertulis.

"Saya baru kemarin untuk khatib dan imam diusulkan Gubernur Jabar. Tapi, Pak Jokowi ga ada kalimat tegas iya resmikan cuma bilang cocok. Jadi saya siap-siap aja, kalau mengatakan pasti kan harus ada SK dan ketentuan tertulis karena ini event internasional," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Selasa (7/4).

Aher mempersilakan pada pemerintah pusat untuk membuat pertimbangan-pertimbangan. Namun, kelihatannya usulan tersebut akan disetujui. Saat ini, Ia sudah siap memberikan khatib dalam tiga bahasa.

"Ga masalah tiga bahasa, Indonesia, Arab dan Inggris. Mungkin khutbahnya pengennya pake bahasa Indonesia tapi nanti diringkas dalam bahasa Inggris dan Arab," katanya.

Isi khutbahnya, kata Aher, akan mengangkat tema seputar KAA. Karena, dulu  KAA telah berhasil menghadirkan kemerdekaan bagi semua negara KAA minus Palestina. ‘’Ya kita dorong untuk Palestina bisa merdeka itu tema besarnya,’’ katanya.

Tema yang kedua, kata dia, kalau dulu bisa menghadiran kemerdekaan sekarang kerja sama Asia Afrika harus menghadirkan kesejahteraan. Selain itu, akan dibangun juga kerja sama selatan-selatan.’’ Kan besok itu ada tanda tangan selait HUT juga ada penandatanganan kerja sama selatan-selatan,’’ katanya.

Saat ini, kata dia, persiapan peringatan KAA sudah on the track. Terutama, untuk semua acara yang akan digelar di Jabar. Seluruhnya acara pusat , jadi Pemprov Jabar hanya menyediakan sarana prasarana saja. Terkait perkotaan, Pemkot Bandung yang mengelola.

"Kami menyiapkan tempat-tempat yang akan disinggahi delegasi baik itu pertemuan atau pun sholat Jumat dan makan siang ketiganya milik provinsi. Jadi, kita ada kewajiban dan tanggug jawab membenahi pengelolaan ketiga tempat itu," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement