Selasa 07 Apr 2015 10:36 WIB

Masyarakat Padang Mulai Budayakan Memilah Sampah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Indah Wulandari
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir ruas Jalan Jend Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Prayogi/Republika
Seorang petugas kebersihan membersihkan sampah yang menumpuk di pinggir ruas Jalan Jend Ahmad Yani, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang meminta masyarakatnya agar membudidayakan pemilahan sampah di rumah masing-masing.

Hal tersebut dilakukan, agar tempat pembuangan akhir (TPA) Aia Dingin tidak menghasilkan tumpukan sampah menggunung.

"Dengan melakukan pemilahan sampah mulai dari rumah tangga, maka akan mengurangi volume sampah yang akan diangkut ke TPA," kata Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, Selasa (7/4).

Ia  meminta kepada camat dan lurah untuk mengawal perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, camat dan lurah dituntut untuk bisa menumbuhkan budaya pemilahan sampah yang dimulai dari rumah tangga.

Mereka juga harus melakukan pemetaan titik-titik penempatan bak sampah di lingkungannya.

Sementara itu, Pemkot Padang beberapa waktu yang lalu sempat menghadirkan praktisi pengelolaan sampah Muhammad Suparyono. Ia menjelaskan, sampah rumah tangga dapat dipilah menjadi tiga jenis, yaitu sampah organik, non-organik dan residu.

Suparyono menjelaskan, sampah organik merupakan sampah yang bisa diurai dalam waktu relatif cepat seperti, sampah dapur, sayur dan tulang. Sementara, sampah non-organik seperti, plastik, kaca, kertas.

Sedangkan residu adalah sampah yang memang tak bisa olah, seperti puntung rokok, keramik dan popok.

"Jika pemilahan dilakukan mulai dari rumah tangga, minimal untuk tiga jenis sampah ini saja, maka akan mengurangi tumpukan sampah di TPA," tutur dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement