REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah sempat tersendat kedatangannya karena permasalahan pengiriman, Bus Rapit Transit (BRT) Terus Berdatangan. Sebelumnya, 10 unit BRT tiba pada 28 Maret lalu, dan sabtu malam kemarin, 16 unit BRT kembali tiba di Makassar.
Kapala Bagian Tata Usaha Perum Damri Cabang Makassar Rahman Ule mengatakan, empat unit BRT belum bisa terangkut bersama 16 BRT yang datang karena kapal yang membawa angkutan masal ini tidak mencukupi. Untuk itu, sisa empat unit BRT akan dikirim terpisah.
"Kami belum bisa memastikan kapan pengiriman bis ini bisa dilakukan. Tapi kami pastikan untuk secepatnya," ujar Rahman Ule Senin, (5/4).
Rahman menambahkan, pihaknya telah memeriksa kondisi semua BRT, dan sejauh ini kondisi bis tersebut amat baik. 26 BRT ini pun ini berjejer rapi terparkir di kantor Perum Damri.
Sementara, Kepala Dinas Perhubungan dan Kominfo Sulsel Masykur Sulthan bersyukur karena BRT hampir tiba semua telah datang. Masykur juga meminta agar Perum Damri mengurus mengenai pajak dan kewajiban lain yang harus dilakukan mereka. Setelah itu, barulah Dinas Perhubungan bisa memproses izin operasional BRT.
"Saya juga harap ada audit dari Jakarta terkait BRT. Karena kita mau agar ada kepastian bahwa semua bus yang datang dalam keadaan prima," kata dia.
Selanjutnya, Dinas Perhubungan akan membahas mengenai pengoperasian BRT dengan berbagai pihak dari pemerintah kota. Pasalnya keadaan BRT sudah dipastikan akan bersinggungan dengan angkutan kota (angkot) yang sudah ada sejak dulu.
Meski demikian, Masykur menjelaskan bahwa keadaan BRT dipastikan bukan untuk menghilangkan angkot atau alat transportasi lainnya. BRT ini justru akan disingkronkan dengan jalur angkutan umun yang sudah ada, sehingga semua angkutan masal ini saling memberikan kebaikan bagi masyarakat.