Senin 06 Apr 2015 17:53 WIB

Cina Minati Proyek Konstruksi di Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Djibril Muhammad
Investasi (Ilustrasi))
Investasi (Ilustrasi))

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Sejumlah investor Cina berminat menggarap sejumlah proyek konstruksi di Pulau Dewata. Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika mengatakan pemerintah provinsi akan menindaklanjuti hal itu melalui penyedian informasi mengenai realisasi proyek di Bali.

"Mereka pada umumnya tertarik ke proyek infrastruktur sebab dana mereka cukup banyak," kata Pastika di Denpasar, Senin (6/4).

Pastika menambahkan pemerintah provinsi, kabupaten, dan kota memiliki keterbatasan dana untuk merealisasikan seluruh rencana proyek pembangunan di Bali. Oleh sebabnya, ketertarikan investor asing membuka jalan untuk membangun lebih banyak infrastruktur di Bali.

Pastika mencontohkan beberapa rencana proyek yang digarap pemerintah Provinsi Bali, di antaranya jalan tol Kuta-Tanah Lot-Soka, Bandara Buleleng, Pelabuhan Tanah Ampo di Karangasem, dan Pelabuhan Gunaksa di Klungkung. Bali membuka kesempatan lebih luas kepada investor yang berminat menanamkan modalnya.

Ketua Komite Perdagangan Indonesia-Cina dan ASEAN di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali, Rudiyanto mengatakan Cina tertarik dengan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Nusa Penida, Klungkung. Proyek listrik berkapasitas 25 mega watt (MW) tersebut diperkirakan bernilai Rp 1,4 triliun.

"Nusa Penida adalah daerah wisata potensial di Bali, namun suplai listriknya belum mencukupi," kata Rudiyanto.

Melihat kondisi tersebut, katanya, investor Cina yang juga perusahaan plat merah di Negeri Tirai Bambu tersebut terus mengumpulkan informasi mengenai mekanisme perizinan. Rencana ini juga harus dikoordinasikan dengan Kementerian Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) karena nilai investasinya cukup besar.

Sejauh ini, pemerintah pusat sudah berkomitmen memprioritaskan tiga proyek infrastuktur di Bali. Data KementerianBUMN menunjukkan ketiga proyek infrastruktur tersebut adalah peningkatan kapasitas Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai, pembangunan bandara baru di Bali Utara, dan pengembangan pelabuhan kapal pesiar (cruise).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement