REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan program transmigrasi bisa mengatasi masalah pangan nasional asalkan seluruh potensi sumber daya dioptimalkan untuk mendukung kebijakan swasembada pangan.
"Program transmigrasi bisa menjadi solusi konkret masalah pangan nasional. Bila kami diberi amanah, kami siap memberdayakan lahan-lahan transmigrasi menjadi pusat produksi pangan nasional, utamanya beras," kata Marwan melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (4/4).
Marwan yakin Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh pemerintah yang memperbolehkan impor beras dalam kondisi tertentu bukan untuk mendukung impor beras.
Inpres tersebut hanya untuk mengantisipasi apabila target produksi padi nasional pada 2015 sebesar 73,4 juta ton gabah kering giling tidak tercapai karena faktor alam, seperti cuaca yang buruk.
Inpres tersebut juga menegaskan selama pengadaan beras dalam negeri masih mencukupi pemerintah tidak akan melakukan impor.
"Inilah tantangannya, mampukah kita memenuhi target produksi beras nasional? Saya sendiri optimis sumber daya agraris kita bila dioptimalkan bisa memenuhi target swasembada beras seperti yang dicanangkan pemerintah," katanya.
Marwan mengatakan lahan transmigrasi yang tersebar di luar Jawa selama ini sudah terbukti sebagai salah satu lumbung beras nasional yang konsisten memberikan kontribusi hingga 5,8 juta ton beras setiap tahun.