Sabtu 04 Apr 2015 13:57 WIB

Wawasan Keislaman dan Kebangsaan Bisa Tangkal ISIS

Massa melakukan aksi tolak ISIS.
Foto: Antara
Massa melakukan aksi tolak ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID,JEMBER--Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Jember, Jawa Timur, Halim Subahar, menyatakan wawasan keislaman dan wawasan kebangsaan dapat menangkal paham radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

"Perkuat wawasan tentang Islam dan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sejak dari dunia pendidikan karena cara tersebut merupakan cara jitu untuk menangkal paham radikalisme," katanya di Kabupaten Jember, Sabtu.

Menurut dia, pelajar dan generasi muda biasanya menjadi sasaran dari gerakan garis keras tersebut karena emosi mereka masih belum stabil dan cenderung memiliki sikap fanatisme yang berlebihan.

"Mereka yang masuk gerakan radikal biasanya tidak memahami Islam secara utuh dan wawasan kebangsaan yang dimiliki juga minim, sehingga mudah terpengaruh dengan doktrin-doktrin yang menyesatkan," tuturnya.

MUI Jember, lanjut dia, sudah melakukan sosialisasi tentang keislaman dan toleransi beragama kepada siswa di sejumlah sekolah bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Badan Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) untuk menangkal paham radikal seperti ISIS tersebut.

"Pengikut ISIS dan gerakan radikal lainnya biasanya memiliki sikap fanatisme buta, padahal ajaran Islam mengajarkan saling menghormati orang lain, termasuk warga non-muslim," paparnya.

Ia menjelaskan banyak perguruan tinggi di Kabupaten Jember menjadi peluang masuknya gerakan garis keras tersebut melalui komunitas-komunitas fanatik yang terkadang tidak disadari oleh mahasiswa yang bersangkutan.

"Sejauh ini kami belum menerima laporan terkait dengan perekrutan ISIS di Jember, namun bisa saja gerakan radikal tersebut ada di Jember karena paham garis keras itu bisa tumbuh di mana-mana," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Jember Misbahussalam mengatakan pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya untuk menangkal perkembangan gerakan radikal ISIS tersebut.

"Kami imbau para ulama dan guru ngaji untuk memberikan pemahanan keagamaan kepada masyarakat secara benar dan menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin karena Islam tidak mengajarkan kekerasan dalam berdakwah dan menyampaikan ajarannya," katanya

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement