REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Budayawan yang juga Kiai M.H. Ainun Najib atau lebih dikenal dengan sebutan Cak Nun mengatakan gerakan radikal ISIS merupakan rekayasa dalam upaya untuk menguasai Timur Tengah.
"Semua itu rekayasa, ada yang membikin dan tidak mungkin gerakan itu menjadi 'main stream', karena apa mungkin orang sedunia menjadi ISIS semua," katanya, Jumat malam (3/4).
Ia mengatakan hal tersebut usai pentas bersama Kiai Kanjeng di Alun-Alun Temanggung dalam acara "Sinau Kedaulatan Bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng" yang diselenggarakan Pemkab Temanggung bersama Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Temanggung.
Ia menuturkan yang mereka bunuh itu bukan orang kafir, tetapi yang mereka bunuh itu sesama orang Islam.
"Gerakan itu merupakan program permanen memecah belah Timur Tengah atau memecah belah Islam sehingga mereka rapuh," katanya. Kalau sudah rapuh, katanya maka diambil minyaknya seperti Irak.
"Syiria ini sulit diambil maka dibuatlah ISIS, jadi itu hanya orang merampok, sama dengan Indonesia hanya dirampok.
Acara "Sinau Kedaulatan Bersama Cak Nun dan Kiai Kanjeng" dihadiri ribuan warga Temanggung, khususnya para petani tembakau.