Jumat 03 Apr 2015 16:43 WIB

Usaha Kerajinan Masih Hadapai Berbagai Persoalan

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Yudha Manggala P Putra
Kerajinan Kuda Kepang. Ilustrasi
Foto: beritadaerah.co.id
Kerajinan Kuda Kepang. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN –- Upaya mengembangan skala ekonomi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Pekalongan, masih menghadapi berbagi kendala. Padahal, unit UMKM yang 81 persen di antaranya berupa usaha kerajinan, merupakan unit usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja.

''Dari seluruh tenaga kerja yang bekerja di berbagai sektor usaha di Kabupaten Pekalingan, 93 persen tenaga kerjanya bekerja di sektor UMKM,'' jelas Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Nadional Daerah) Kabupaten Pekalongan, Arini Antono, Kamis (3/4).

Berdasarkan kondisi ini Arini menyebutkan, sektor UMKM sebenarnya sangat berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi daerah. ''Untuk itu, perlu dilakukan berbagai upaya agar sektor UMKM yang sebagian besar merupakan usaha kerajinan ini, bisa tumbuh dan berkembang,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, dari hasil pemetaan masalah yang dilakukan di kalangan usaha kerajinan di daerahnya, ada berbagai masalah yang dihadapi para perajin. Antara lain, seperti lemahnya struktur permodalan dihadapi sekitar 35 persen UMKM, lemahnya akses pemasaran dihadapi sekitar 34 persen UMKM, rendahnya kualitas SDM dihadapi 6,83 persen UMK, dan permasalahan yang terkait kualitas produk dihadapi sekitar 22,7 UMKM.

Selain empat permasalahan tersebut, perajin juga kebanyakan memiliki kekurangan seperti kurang berani berinovasi dan mengesampingkan teknologi baru. ''Seperti dalam hal kemajuan teknologi informasi, sangat sedikit UMKM yang memanfaatkan kemajuan teknologi ini. Padahal, saat ini sudah saatnya kita sudah memanfaatkan jejaring sosial untuk mengembangkan akses pemasaran,'' katanya.

Untuk memfasilitasi dan membantu pengusaha dan perajin, Arin menyatakan, Dekranasda sudah menjalin kerja sama dengan SKPD terkait. Antara lain, dengan melakukan pelatihan kemampuan SDM untuk peningkatan kualitas dan standar produk dengan sertifikasi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI), serta meningkatkan akses finansial dengan memfasilitasi sertifikasi aset perajin agar bisa  mendapatkan akses modal dari perbankan.

Bupati Pekalongan Amat Antono, mengapresiasi segala upaya yang dilakukan Dekranasda dalam membantu pengembangan UMKM di daerah. Hal ini mengingat peran UMKM sangat besar dalam mendukung perekonomian daerah. ''Berdasarkan pengamatan saya di sejumlah daerah, kota atau daerah yang dinamis dan tingkat kesejahteraan masyarakatnya tinggi, adalah kota yang UMKM atau home industry-nya kuat,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement