REPUBLIKA.CO.ID, PAINAN -- Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, terus melakukan "Outbreak Response Immunization" (ORI) atau Imunisasi Massal Difteri di daerah itu guna mencegah berjangkitnya penyakit tersebut terhadap masyarakat. Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Irwansyah mengatakan imunisasi massal difteri di kabupaten itu dilakukan dalam tiga bentuk sesuai dengan tingkatan usia, yakni usia dua bulan hingga tiga tahun, usia tiga sampai tujuh tahun dan tujuh sampai 15 tahun.
Sejauh ini penyakit difteri belum ditemukan di kabupaten itu. Namun, imunisasi masal terus dilakukan sesuai dengan tahapan di 15 kecamatan yang ada. Imunisasi dimaksudkan untuk mencegah berjangkitnya difteri terhadap masyarakat dengan meningkatkan kekebalan tubuh. Sasaran imunisasi adalah semua anak berusia dua bulan hingga 15 tahun atau siswa sekolah sesusai tingkatan usia.
"Untuk itu imunisasi dilakukan dengan mendatangi seluruh Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dan sekolah di wilayah ini," katanya, Jumat (3/4).
Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat juga melakukan sosialisasi terkait difteri dan pencegahannya ke sekolah-sekolah. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pesisir Selatan Syahrizal Antoni mengatakan bahwa kabupaten itu termasuk salah daerah yang rawan terhadap ancaman penyakit difteri.
Hal tersebut disebabkan oleh secara geografis kabupaten itu berbatasan langsung dengan Kota Padang dan Kabupaten Muko-Muko (Provinsi Bengkulu) serta Kabupaten Kerinci (Provinsi Jambi).
"Setiap hari banyak warga ke luar dan masuk Pesisir Selatan dari Kota Padang dan daerah tetangga tersebut. Maka itu kita harus mewaspadai agar kabupaten ini bebas dari bakteri penyakit tersebut, " katanya.