Jumat 03 Apr 2015 13:17 WIB

Remunerasi Pegawai Pajak Cair Pekan Ketiga

Gedung Kementerian Keuangan.
Foto: Republika/Wihdan H
Gedung Kementerian Keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan memastikan tunjangan kinerja atau remunerasi bagi pegawai Direktorat Jenderal Pajak akan diberikan pada pekan ketiga April 2015, setelah dilakukan proses kelengkapan administrasi.

Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Euis Fatimah menyebutkan proses kelengkapan tersebut antara lain revisi DIPA dan pembaruan sistem aplikasi tunjangan kinerja sebelum melakukan pencairan.

"Pencairan tunjangan kinerja diperkirakan bisa dilaksanakan pada minggu ketiga bulan April 2015. Pencairan dilakukan untuk rapel selisih tunjangan kinerja Januari-April 2015 terlebih dahulu," jelasnya, Jumat (3/4).

Sementara, tunjangan kinerja Mei 2015 akan diberikan sesuai dengan besaran yang diatur dalam Perpres Nomor 37 Tahun 2015 dan telah disesuaikan dengan tanggung jawab, risiko serta peran dari masing-masing posisi untuk meningkatkan optimalisasi penerimaan negara.

Selain itu, struktur dan besaran tunjangan kinerja juga mempertimbangkan peringkat jabatan, pangkat, dan pengalaman kerja. Pemerintah dipastikan siap untuk menyalurkan dana remunerasi yang sudah tersedia dalam APBN-P 2015.

Besaran kenaikan remunerasi pejabat struktural ditetapkan lebih tinggi dari besaran kenaikan tunjangan AR atau pelaksana, mengingat pejabat struktural sebelum kenaikan dinilai masih di bawah "benchmark" oleh BUMN besar dan perbankan.

Struktur besaran tunjangan kinerja diberikan sesuai Perpres 37 Tahun 2015 dan terus dievaluasi serta dikaji secara mendalam untuk memastikan bahwa bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pengembangan organisasi dan SDM ini tercapai.

Secara keseluruhan, pemerintah memberikan kenaikan remunerasi ini untuk meningkatkan motivasi, prestasi, dan kinerja pegawai pajak serta terkait dengan "reward and punishment" dalam rangka peningkatan penerimaan negara dari sektor perpajakan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement