Jumat 03 Apr 2015 05:47 WIB

Polisi Tebar Benih Ikan di Selat Madura

ilustrasi (Antara/OJT/Michael Siahaan)
ilustrasi (Antara/OJT/Michael Siahaan)

REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Polres Pasuruan, Jawa Timur, menebar 30 ribu benih ikan di kawasan perairan Selat Madura untuk menunjang program pemerintah menjaga keseimbangan ekosistem perairan umum di daerah setempat.

"Polres Pasuruan melalui Polisi Air (Polair) dan bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) melakukan kegiatan ini untuk meningkatkan ketahanan sehingga dapat meningkatkan protein hewani," kata Kapolres Pasuruan, AKBP Ricky Purnama, Kamis (3/4).

Ia mengatakan, kegiatan yang dinamakan "restocking" penangkapan ikan ini menebar 30 ribu jenis benih ikan antara lain ikan bandeng, nila, serta kakap karena produksi laut para nelayan mulai berkurang karena terus menerus ditangkap tanpa ada pembudidayaan ikan.

"Kami berkoordinasi dengan polair serta TNI untuk melakukan operasi pengawasan dan penertiban alat tangkap yang tidak aman atau merusak ekosistem seperti bondet (bom ikan) maupun jaring trol mini," paparnya.

Menurutnya, penegakan hukum yang berdasarkan Peraturan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) no 1 dan 2 tahun 2015 tersebut tentunya tidak meninggalkan prinsip kesejahteraan dan kearifan lokal.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Pasuruan, Slamet Nurhandoyo mengatakan bahwa kegiatan "restocking" penangkapan ikan ini dilakukan karena tangkapan ikan sudah menunjukkan "over fishing".

"Panjang garis pantai Kabupaten Pasuruan sekitar 48 kilometer dari Kecamatan Nguling sampai Kecamatan Bangil ini menunjukkan bahwa hasil tangkapan para nelayan sudah mulai berkurang atau menurun," ungkapnya.

Hasil tangkap ikan selama tahun 2014, lanjutnya sebesar 7.800 ton dengan kenaikan yang sangat tipis apabila dibandingkan dengan tahun 2013, maka pihaknya melakukan upaya pengelolaan secara bijaksana dalam rangka menambah jumlah ikan.

"Nelayan di Pasuruan masih menggunakan mini trol sekitar 30 persen serta segala macam payang, sehingga kami membutuhkan waktu untuk sosialisasi dan persuasi yang berdasarkan Permen KKP 2015 nomor 2 untuk mengubah pandangan pengunaan alat tersebut," jelasnya.

Ia mengungkapkan pihaknya mengajak para nelayan untuk membudidaya dan pembenihan lele yang sudah dilakukan di Desa Gerongan, Kecamatan Kraton, sebagai solusi dari menurunnya hasil tangkap ikan di laut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement